Punya Potensi Bencana Tsunami, Belum Semua Shelter Bencana Tahan Gempa

Punya Potensi Bencana Tsunami, Belum Semua Shelter Bencana Tahan Gempa

Plt Kalak BPBD Cilacap, Erna Suharyati-Rayka Diah Setianingrum/Radar Banyumas-

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Sebagai wilayah rawan bencana gempa dan tsunami, tempat evakuasi sementara atau shelter bencana di Kabupaten Cilacap masih perlu dikaji ulang. Pasalnya, belum semua kontruksi bangunan tahan gempa

Plt Kalak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Erna Suharyati mengatakan, Kabupaten Cilacap memiliki 45 shelter bencana hingga saat ini. Namun baru ada satu bangunan yakni gedung BPPKAD yang kontruksinya tanah gempa.

"Shelter masih 45. Mudah-mudahan ditambah kantor BPPKAD yang kontruksi bangunan sudah tahan gempa 9,6 SR. Paling kita akan buat MoU dengan BPPKAD untuk tempat shelter. Insyaallah disana aman," jelas Erna. 

BACA JUGA:Dinperkim Banyumas Fokus Perencanaan Rumah Susun

Kendati demikian, lanjut Erna, struktur bangunan 45 shelter tersebut telah dikaji oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sebelum dinyatakan layak menjadi tempat evakuasi sementara.

"Berdasarkan peta rawan tsunami, ada enam kecamatan yang berpotensi terdampak bencana tersebut. Yakni Kecamatan Cilacap Selatan, Cilacap Utara, Adipala, Binangun, Kesugihan dan Nusawungu," kata dia.

Dia mengatakan, nantinya akan ada shelter di enam kecamatan rawan tsunami tersebut. Baik bangunan milik pemerintah, milik swasta, maupun dunia usaha. 

BACA JUGA:Hujan di Banyumas, BMKG Sebut Salah Satunya Penyebabnya Gelombang Rossby Ekuator

Sementara itu, ke 45 bangunan atau shelter bencana diantaranya, Akademi Maritim Nusantara (AMN) Cilacap, SMP Pius, SMAN 1 Cilacap, SDN 8 Sidanegara, Masjid Darusalam, Kantor BPBD Cilacap, SMPN 1 Cilacap, RSUD Cilacap, Rusunawa Cilacap, SMP Muhammadiyah 1 dan 2.

Kemudian, Badan Diklat Arsip dan Perpusda, DPRD Cilacap, PMI Cilacap, Politeknik Cilacap, RS Aprilia, AKBID Graha Mandiri, BPC Gapensi, SD Al Irsyad 01, Kelurahan Mertasinga, SMA Sri Mukti Cilacap,  Gedung Golkar, SMK YPE Cilacap, Masjid Al Jihad dan lainnya.

Erna menambahkan, kota Cilacap dinilai sebagai wilayah dengan risiko tinggi bencana dibanding kota lainnya di Jawa Tengah. Pihaknya pun selalu melakukan sosialisasi supaya masyarakat teredukasi,  terkait jalur evakuasi yang tepat sehingga jumlah korban bisa ditekan.

BACA JUGA:Anggota Komisi VI DPR RI, Adisatrya Sulisto Dukung Peran Bank BTN dalam Pemenuhan Pembiayaan Rumah Rakyat

"Di masing-masing titik yang rawan tsunami, kita sudah buatkan jalur evakuasinya untuk mengarah tempat evakusi semantara. Misal di Tegalkamulyan ada jalur evakuasi yang sudah kita pasang, mereka bisa ke tempat evakuasi sementara ada Politeknik," imbuhnya. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: