Ini Cerita Pria Lumbir Kena Tipu Oknum Calo PJTKI, Uang Habis Puluhan Juta Tak Jadi Berangkat

Ini Cerita Pria Lumbir Kena Tipu Oknum Calo PJTKI, Uang Habis Puluhan Juta Tak Jadi Berangkat

ILUSTRASI Penipuan-FREEPIK.COM-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Bima (23) warga Desa Parungkamal Kecamatan Lumbir Kabupaten Banyumas menjadi salah satu korban penipuan yang diduga dilakukan oleh SS. 

Bima menceritakan bagaimana dirinya bisa tertipu hingga uang orang tuanya raib Rp. 50 juta oleh pelaku yang disebut-sebutnya sebagai orang yang bekerja disebuah Perusahaan Penyalur Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) di Kota Purwokerto. 

Ceritanya, ia dikenalkan kepada pelaku oleh salah satu tetangganya yang merupakan calo di Desanya. 

BACA JUGA:Tertipu Hingga Rp 50 Juta Untuk Kerja di Luar Negeri, Pria Lumbir Lapor Polisi

"Kejadiannya awalnya waktu sore bulan November 2019 ada yang nawarin kerja ke jepang tetangga (calo, red). Terus aku tanya kerja dimana, jawabnya kerja di PT," ungkapnya kepada Radarbanyumas. 

Karena temannya bernama Herman dan Agung telah mendaftar, dirinya pun merasa yakin dan ikut mencoba. 

"Teman saya sudah ada yang daftar 2 orang, jadinya mau juga. Terus saya tanya bayarnya berapa, bayar 50 juta, tapi yang pertama pembayaran 25 juta bayar buat DP. 25 juta lagi atau pelunasannya pas mau berangkat," jelasnya. 

BACA JUGA:Ini Dia Lima Ruas Jalan Kabupaten Banyumas Yang Beralih Status Jadi Jalan Provinsi

Singkat cerita setelah mendaftar, Bima lalu ikut ke Purwokerto untuk menemui SS. 

"Paginya saya dibawa ke Purwokerto nemuin pak S, yang punya perusahaan PJTKI, nunggu sampai dia datang. Terus ketemu ditanya, mas yang mau ke jepang? Terus kerjanya katanya nanti di PT Elektronik di jepang, gaji diatas 20 juta belum termasuk lembur, dan sudah dapat mess," lanjutnya. 

Tertarik dengan omongan manis itu, Bima tambah merasa yakin, dan proses pembayaran mulai diberikan ke pelaku.

BACA JUGA:Stok Masih Kosong, Dindukcapil Purbalingga Bakal Jemput Bola Blangko E-KTP ke Jakarta

"Pertama disuruh bayar satu juta dulu, buat tes medikal cek up, terus kan habis medikal nunggu 3 harian keluar, dan calo tetangga saya itu ke rumahk sore. Katanya medicalnya sudah keluar. Lalu besoknya itu aku disuruh bawa uang DPnya dulu Rp 25 juta," bebernya. 

Iapun lalu berangkat bersama kedua orang tua menuju kantor SS di Purwokerto. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: