Ini Cerita Pria Lumbir Kena Tipu Oknum Calo PJTKI, Uang Habis Puluhan Juta Tak Jadi Berangkat

"Terus berangkat sama orang tua bapak ibu, ke purwokerto di PT itu, pas sampai bayar dp dlu, bapak ibu pulang aku ditinggal. Dan aku persiapan baju sepatu," ungkapnya. 

BACA JUGA:Warga Protes! RTH Di Cilacap Dipenuhi Bendera Parpol

Setelah itu Bima menemui rekan SS yaitu D dan diantar ke Stasiun Purwokerto. 

"Katanya partner kerjanya ini yang mau bawa  saya. Dan disitu pembayaran sudah lunas semua Rp. 50 juta. Mau maghrib itu saya diantar ke Stasiun Purwokerto. Terus nyampai besoknya di Surabaya. Di Surabaya suruh ke hotel dulu nunggu, katanya mau dibuatkan paspor jadi saya nunggu di hotel," paparnya. 

Akan tetapi setelah dijanjikan untuk dibuatkan paspor, Bima menuturkan, paspor itupun tidak jadi-jadi.

BACA JUGA:Viral! Pria Ini Pamerkan Saldo Di Tabungan Rp 500 Triliun

"Ngga ada paspor, katanya yang urus paspornya orangnya sibuk. Nah dari situ disuruh ke kampung Inggris dulu di Pare sekolah bahasa Inggris sebulan. Lalu ambil sertifkat terus lanjut sekolah bahasa jepang, tes lalu berangkat janjinya" tuturnya. 

Saat itu, Bima bersama tiga korban lainnya yaitu Herman, Agung dan Asep yang semuanya warga Banyumas dijanjikan berangkat akhir tahun 2019 setelah kursus bahasa Jepang. 

BACA JUGA:Fakta Chiki Ngebul yang Bisa Keluarkan Asap dari Mulut

"Katanya akhir 2019 berangkat akhir tahun, tapi sampai sekarang 2023 belum berangkat-berangkat," pungkasnya. (win)

Sumber: