Berikut 8 Data dan Fakta Viralnya Penumpang Pajero Sport Pukul Mesin EDC di SPBU Purbalingga

Berikut 8 Data dan Fakta Viralnya Penumpang Pajero Sport Pukul Mesin EDC di SPBU Purbalingga

Tangkapan layar video ketika penumpang mobil Pajero memukul mesin EDC hingga jatuh dan rusak.-YOUTUBE OBROLAN PANAS-

PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Jagat media sosial di Purbalingga dihebohkan adanya video viral penumpang Mitsubishi Pajero Sport membanting Electronic Data Capture (EDC), di SPBU Bajong, Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga.

Berikut data dan fakta viralnya penumpang Pajero Sport yang pukul Mesin EDC di SPBU Purbalingga yang dihimpun Radar Banyumas:   

1. Banting EDC di SPBU Bajong

Penumpang mobil membanting EDC, yang dipegang petugas SPBU Pertamina karena tidak mau mendaftar MyPertamina. Peristiwanya sendiri terjadi pada Senin, 26 Desember 2022.

2. Terekam 

Dalam video yang beredar di sejumlah aplikasi media sosial terlihat petugas SPBU berdiri di dekat pintu mobil pengendara sambil memegang mesin EDC. Tiba-tiba penumpang mobil Pajero memukul mesin EDC. Mesin yang dipegang petugas tersebut kemudian jatuh dan rusak.

3. Adu Mulut 

Diketahui setelah memukul mesin EDC, penumpang mobil Pajero sempat adu mulut dengan petugas SPBU. Setelah itu, mobil tancap gas meninggalkan area SPBU.

4. Viral 

Kejadian itu kemudian menjadi viral di sosial media. Sementara itu dalam keterangan video tertulis, "Abang jago, salah satu konsumen di SPBU Bajong Purbalingga memukul alat pembaca Qr code sampai terjatuh, kejadian bermula saat pembeli hendak mengisi BBM 150 rb, kemudian pegawai menanyakan barcode subsidi, karena konsumen tidak punya barcode disarankanlah mengisi batas maximal 10 liter, dan terjadilah pemukulan lalu pergi begitu saja," tulis akun ini.

5. Pernyataan PT Pertamina 

Area Manager Communication, Relations, & CSR Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga Brasto Galih Nugroho mengamini adanya kejadian tersebut. Diungkapkan,  konsumen yang menumpang mobil Pajero, dengan nomor polisi R 1944 C itu bermaksud mengisi bio solar Rp 200 ribu.

Namun, petugas SPBU mengarahkan konsumen itu untuk mendaftar program subsidi tepat di website.

Hal itu dilakukan karena konsumen tersebut pada saat kejadian belum memiliki QR code atau sudah tercatat di sistem Subsidi Tepat MyPertamina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: