Imbas Jembatan Amblas, Ratusan Siswa di Desa Karanglewas Terpaksa Harus Memutar Selama 40 Menit

Imbas Jembatan Amblas, Ratusan Siswa di Desa Karanglewas Terpaksa Harus Memutar Selama 40 Menit

Akibat jembatan putus, Anak TK dan SD terpaksa di Desa Karanglewas terpaksa digendong tiap hari untuk untuk menyebrang, Senin (28/11). Foto Kades Karanglewas untuk Radarmas--

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID- Amblasnya jembatan Lopasir yang merupakan jalan Kabupaten dan penghubung Desa Karanglewas dan Desa Adisara Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas pada Rabu (23/11) lalu sangat berdampak terhadap aktivitas masyarakat sekitar. 

Pasalnya selain berdampak terhadap aktivitas ekonomi masyarakat setempat, amblasnya jembatan pada jalan utama ke Kota Kecamatan Jatilawang itu juga membuat ratusan siswa SMP dan SMA yang tinggal di Desa Karanglewas terpaksa harus memutar melewati jalan alternatif selama 40 menit. 

Dwi Noto Suhino, Kepala Desa Karanglewas Kecamatan Jatilawang mengatakan, setidaknya ada ratusan siswa SMP dan SMA di Desanya yang harus memutar selama 40 menit karena jalan yang dilalui tiap hari ke sekolah itu amblas. 

"Ada ratusan kalau siswa SMP dan SMA, karena sekarang baik roda dua ataupun roda empat tidak bisa lewat," katanya, Senin (28/11).

Adapun untuk siswa SD, Kepala Desa melanjutkan, masih dapat menyebrang namun harus digendong. 

"Yang nyebrang jalan kaki itu paling siswa SD, itupun menyebrang dibantu dan digendong sama Babinsa dan Bhabinkantibmas," lanjutnya. 

Dwi juga menjelaskan, jika jalur alternatif yang dilalui siswa SMP dan SMA itu sementara harus memutar lewat Desa Pekuncen dan Desa Losarj. 

"Untuk kesehariannya dari warga desa Karanglewas itu kami sangat terdampak sekaki. Sangat terganggu dan kita juga kasian, kalau lewat jalur alternatif itu mutar jauh, lewat Pekuncen lewat Losari itu lebih lama lagi kurang lebih 40 menit," terangnya. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: