Pernah Ada Kasus Kode Lokasi Desa Ada Yang Tidak Sesuai untuk Penerima Bansos di Banyumas

Pernah Ada Kasus Kode Lokasi Desa Ada Yang Tidak Sesuai untuk Penerima Bansos di Banyumas

Dalam penyaluran bansos khususnya dari Kemensos, DTKS menjadi hal penting yang perlu terus diupdate dan dibenahi.-Foto Yudha Iman P / Radar Banyumas -

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), kode lokasi desa di Banyumas masih ada yang tidak sesuai.

Kabid Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin (PSPFM) Dinsospermades Banyumas, Sunadi mengatakan ketidaksesuaian kode lokasi desa terjadi antara desa satu dengan desa lainnya.

Imbasnya di DTKS warga A seharusnya di desa A akhirnya karena kode desa tidak sesuai warga A di DTKS di desa B.

BACA JUGA:Viral SPBU di Rawalo, Mau Isi Solar Harus Kasih Uang Pelicin 50 Ribu ke Petugas

"Pernah terjadi kisruh seperti itu pada saat penyaluran sembako melalui perusahaan penyalur untuk bulan Januari, Februari dan Maret tahun ini," katanya.

Sunadi menjelaskan perusahaan penyalur dalam menyalurkan sembako memakai dasar Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dari Kemensos yang mengacu DTKS.

BACA JUGA:Polisi Jelaskan Kata-kata AH Si Wanita Pemeran Kebaya Merah, 'AH Sayang Banget Sama Cowoknya,'

Di lapangan terjadi misalkan di desa A datanya yang dari DTKS Kemensos ada 500 penerima realisasinya di desa tersebut hanya ada 400 penerima manfaat.

"Sementara di desa lain ada yang bansosnya kurang karena penerima manfaatnya lebih banyak dari DTKS Kemensos. Jadi seperti itu," terangnya.

BACA JUGA:Polisi Razia Miras di Purwokerto, Sita 105 Botol Miras dan 50 Liter Tuak

Adapun solusi dari permasalahan tersebut sebenarnya DTKS Kemensos sudah pernah disandingkan dengan data Kependudukan dan Catatan Sipil.

Setelahnya dalam beberapa bulan sudah benar. 

BACA JUGA:Astaga, Truk Tronton Terjun ke Sungai Glagah di Jalur Purwokerto - Tegal, Sopir Asal Purbalingga Selamat

"Tetapi kembali seperti semula datanya. Mungkin antara Kemensos dan Dukcapil belum dikonsolidasikan lagi," pungkas Sunadi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: