Masjid Agung Nur Sulaiman Banyumas, Keaslian 95 Persen Terjaga, Peninggalan Belanda Jadi Benda Cagar Budaya
Ilustrasi - CAGAR BUDAYA : Pengunjung berjalan keluar dari Masjid Agung Nur Sulaiman, Senin 19 september 2022-Foto Fijri Rahmawati/Radar Banyumas-
Awalnya bernama Masjid Banyumas. Masjid kabupaten sebelum pindah ke Purwokerto. Berusia ratusan tahun, masjid ini masih mempertahankan keasliannya.
FIJRI RAHMAWATI, Banyumas
Meski belum ditemukan data otentik tahun berdirinya Masjid Banyumas, berdasarkan literatur tercatat masjid ini satu masa dengan Pendopo Sipanji Banyumas. Sehingga diperkirakan masjid dibangun pada tahun 1755.
Masjid Banyumas terletak di Jalan Alun-Alun Barat Banyumas. Juru Pelihara Masjih, Joni Muhamad Farid (60) menceritakan, masjid Banyumas memiliki ciri khas.
"Atap pengimaman atau mikhrob terpisah dengan ruang utama. Desain tersebut menjadi prototipe masjid-masjid yang ada di Banyumas," kata Joni.
Masjid ini buatan Belanda. Sedangkan arsitektur terdapat akulturasi antara Jawa dan Cina. Joni mencontohkan tegel masjid yang merupakan sumbangan dari RRC untuk mengganti plester.
Kemudian Joni menceritakan, pada tahun 1992, nama masjid diubah menjadi Nur Sulaiman. Masjid juga dilindungi Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 1992 dengan PP Nomor 10 Tahun 1993. Bahwa Masjid Nur Sulaiman merupakan benda cagar budaya atau situs.
Joni mengatakan, sudah 15 tahun mengabdikan diri sebagai juru pelihara. Warga Desa Pekunden Kecamatan Banyumas ini bekerja di bawah naungan Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah.
"Di Jawa Tengah, masjid yang keasliannya masih terjaga 95 persen adalah Mas Agung Nur Sulaiman. Juga masjid tertua di Banyumas," jelas Joni.
Dikisahkan Joni, atap teras masjid pernah mengalami perubahan karena direhab. Kemudian terdapat arsip asli yang menunjukan bentuk atap teras. Sehingga diusulkan ke Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah agar atap dikembalikan ke bentuk semula.
"Atap masjid diubah kembali sesuai atap aslinya, berupa kongsol gantung," terang Joni.
Demikian juga dengan warna cat dinding masjid. Dipertahankan tetap putih sebagaimana warna aslinya.
Selain itu, serambi masjid berukuran 11 x 22 meter. Sedangkan ruang utama ukurannya mencapai 22 x 22 meter.
"Kapasitannya bisa untuk kisaran 1000an orang," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: