Sempat Booming, Kini Penjualan Cupang Menurun, Ini Strategi Para Penjualnya di Banyumas

Sempat Booming, Kini Penjualan Cupang Menurun, Ini Strategi Para Penjualnya di Banyumas

Pemilik Farm Cupang Inyong, Suherno memberi makan ikan cupang di galeri Cupang Inyong, Senin (8/8).-Foto Laily Media Yuliana / Radar Banyumas -

PURWOKERTO- Tren ikan cupang sempat booming di awal pandemi covid-19. Tepatnya pada 2020. Penjualan ikan cupang sampai naik berkali-kali lipat. Namun setelah pandemi covid-19 mereda, penjualannya juga ikut mereda alias menurun.

"Sudah dari Januari 2022 sampai sekarang, pembeli menurun," papar Pemilik Farm Cupang Inyong, Suherno.

Dia mengatakan, menurunnya pembeli juga berdampak pada penurunan harga sampai 30 persen. Penjualan sekarang lebih banyak dari seller. Di mana ikan cupang yang dibeli di Farm Cupang Inyong, dijual lagi.

Koleksi ikan cupang di Farm Cupang Inyong sekarang hanya dua ribu ekor. Saat kondisi normal, bisa lebih dari dua ribu ekor.

"Sekarang masih ternak anakan, sekira tiga bulan ke depan bisa dipanen," katanya.

Suherno optimis tren ikan cupang tidak pernah mati. Pasalnya pecinta ikan cupang dari anak-anak sampai dewasa.

Sekarang juga muncul varian baru, salah satunya yaitu Avatar. Sedangkan varian yang sudah ada sebelumnya yaitu Bangkok, Serit, Halfmoon, Plakat, dan lainnya.

Menyiasati Penurunan Penjualan dengan Jual Pakan Cupang

Menurunnya penjualan ikan cupang, disiasati Pemilik Farm Cupang Inyong, Suherno dengan menjual pakan ikan cupang. Seperti jentik nyamuk dan kutu air.

"Saya ternak sendiri untuk pakan," ujarnya yang sudah berjualan ikan cupang dari 2008.

Suherno produk lain yang diminati pecinta ikan cupang. Tentu saja masih berkaitan dengan ikan cupang.

Meskipun ada penurunan, Suherno tetap bertahan menjual ikan cupang. Dipromosikan lewat foto atau video di media sosial. Bisa juga melalui lelang.

"Tapi lelang sekarang dapatnya juga tidaj tinggi seperti dulu, paling dapat Rp 60 ribu sampai Rp 70 ribu per ekor," imbuh Suherno.

Adapun klasifikasi ikan cupang untuk dijual dari tingkat reject, middle, dan kontes. Untuk kontes juga sekarang sedang sepi. Salah satunya faktor daya beli menurun. Jika menagrakan kontes, peserta yang mendaftar tiak sampai seratus orang. (ely)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: