Awas Hati-hati Wisatawan! Ubur-Ubur di Pantai Parangtritis Nyalahi Adat, Menepi di Luar Musim Dingin

Awas Hati-hati Wisatawan! Ubur-Ubur di Pantai Parangtritis Nyalahi Adat, Menepi di Luar Musim Dingin

BERBURU: Beberapa bur-ubur yang terdampar di bibir Pantai Parangtritis Rabu (5/1) lalu. Wisatawan diimbau tetap waspada dengan sengatan ubur-ubur.(SITI FATIMAH/RADAR JOGJA ) JOGJA – Wisatawan diminta selalu waspada saat berlibur di pantai. Sebab terjadi situasi anomali atau nyalahi adat. Ubur-ubur ditemukan di bibir pantai, saat bukan peralihan musim panas ke dingin. Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah III Muhammad Arif Nugraha membenarkan ditemukannya ubur-ubur di luar musim. Bahkan ubur-ubur berukuran cukup besar. Sehingga wisatawan diminta untuk selalu waspada. “Kui ubur-ubure nyalahi adat (anomali). Jadi wisatawan harus selalu hati-hati,” ujarnya kepada Radar Jogja Jumat (7/1). Dijelaskan, ubur-ubur sekilas tampak tidak berbentuk. Lantaran warna tubuhnya seperti transparan. Tapi, biota laut ini memiliki tentakel yang berfungsi menangkap mangsa. Tentakel itulah yang terkadang menyengat. Bahkan ubur-ubur yang sudah mati masih bisa menyengat, bila tak sengaja tersentuh. “Terasa panas kalau kena rumbai-rumbainya,” sebutnya. Kendati menyakitkan, efek sengat ubur-ubur jarang mengancam jiwa. Puncak rasa sakit biasanya terjadi pada lima menit pascatersengat. Setelah itu, rasa sakit perlahan hilang dalam beberapa jam. Umumnya, rasa sakit juga tidak lebih dari 24 jam. “Tapi kalau melihat ada ubur-ubur lebih baik dihindari,” tegasnya. Kepala Dinas Pariwisata (Dinpar) Bantul, Kwintarto Heru Prabowo mengatakan pihaknya sudah memasang imbauan. Agar wisatawan berhati-hati saat berlibur di pantai. Sebab Pantai Selatan (Pansela) tidak cocok sebagai wisata renang di laut. https://radarbanyumas.co.id/tragedi-tahun-baru-di-pantai-suwuk-kebumen-tujuh-wisatawan-terseret-ombak-dua-hilang/ “Kami sudah pasang imbauannya, termasuk untuk waspada bahaya ubur-ubur,” tandasnya Pertolongan pertama yang dapat dilakukan, saat wisatawan tidak sengaja menyentuh ubur-ubur, adalah membersihkan diri. Guyur rumbai ubur-ubur yang menempel pada bagian tubuh korban dengan air. “Kemudian oles bagian tubuh yang terkena ubur-ubur dengan minyak atau salep yang panas,” paparnya.(fat/pra/radarjogja)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: