PHRI Banyumas: Tutupnya Tempat Wisata Sangat Berdampak ke Hotel dan Restoran

PHRI Banyumas: Tutupnya Tempat Wisata Sangat Berdampak ke Hotel dan Restoran

SAMPAI TUTUP: Bangunan bekas resto di jalan Suparno Utara, yang tutup baru-baru ini. Penutupan wisata di Banyumas diklaim PHRI berdampak besar terhadap tingkat hunian hotel serta kunjungan caffe dan resto hingga 80 persen. PURWOKERTO - Sejak Juli lalu, wisata di Banyumas tutup. Tutupnya tempat wisata berimbas pula pada tingkat kunjungan ke restoran dan hotel. https://radarbanyumas.co.id/bioskop-di-banyumas-diizinkan-obyek-wisata-di-desa-menyusul-berikutnya/ Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banyumas Iriyanto mengaku, tutupnya tempat wisata sangat berdampak sekali. "Baik untuk hotel dan restoran yang ada di Baturraden maupun di kota Purwokerto," ujarnya. Dia tak pungkiri juga, masih ada ketakutan di masyarakat untuk datang ke hotel dan restoran. Banyak grup atau rombongan yang hendak ke hotel maupun ke restoran namun masih ditunda. "Ada juga ketakutan dibubarkan," katanya. Menurutnya, jika diprosentase, penurunan tamu hotel restoran bisa mencapai 80 persen imbas dari penutupan wisata. "Prosentase untuk penurunan hampir 80 persen. Tamu itu nyaris tidak ada. Paling lokal saja," tuturnya. Dia menegaskan, untuk hotel dan restoran telah menerapkan prokes dengan ketat. Dari masuk, lalu tempat duduk, cuci tangan dan prokes lainnya. "Apalagi kalau wedding di hotel, sebetulnya lebih aman. Prokes diterapkan. Terkendali. Tim satgas dari Kecamatan juga pasti ada yang jaga. Kami tetap taat aturan, misal 50 persen ya kami terapkan 50 persen," tandasnya. (mhd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: