Bus Rapid Transit Start Dari Bulu Pitu ke Purbalingga

Bus Rapid Transit Start Dari Bulu Pitu ke Purbalingga

PURWOKERTO-Bus Rapid Transit (BRT) area Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, dan Cilacap untuk koridor I siap beroperasi pada Juli 2018. Hal itu disampaikan oleh Kepala Seksi Angkutan Dinas Perhubungan (Dinhub) Kabupaten Banyumas, Taryono. "Koridor I berarti untuk jalur Purwokerto ke Purbalingga dan sebaliknya dari Purbalingga ke Purwoketo," ujarnya. TAHUN DEPAN DIMULAI : Bus saat hilir mudik di Terminal Bulupitu, Purwokerto. Operasional Bus Rapid Transit (BRT) area Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, dan Cilacap untuk koridor I siap beroperasi pada Juli 2018 mendatang. (DIMAS PRABOWO/RADAR BANYUMAS) Namun yang masih menjadi permasalahan saat ini adalah penetapan rute dan penempatan halte. Taryono mengatakan, rute perjalanan dari Purwokerto ke Purbalingga start dari Terminal Bulupitu Purwokerto lewat Jalan Menteri Supeno, lewat Klahang, Kalimanah, dan finish di Terminal Bukateja Purbalingga. Untuk rute kembali ke Purwokerto, hingga saat ini belum menemukan kesepakatan antara Organisasi Angkatan Darat dengan pihak Dinhub. Dari Organda mengusulkan, rute yang dilauli BRT dari Terminal Bukateja menuju Purwokerto melewati Jalan Soepardjo Rustam dan lurus ke Jalan Gerilya hingga Kalibogor, dan kembali melalui rute Jalan Jend Sudirman Barat hingga Simpang Sawangan, kemudian belok Jalan Pahlawan ke Jalan Gerilya hingga Terminal Bulupitu Purwokerto. Sedangkan dari Dinhub Banyumas mengusulkan arah balik dari Terminal Bukateja Purbalingga, Sokaraja, Jalan Soepardjo Rustam, Jalan Jend Sudirman, Alun-Alun Purwokerto, Stasiun, Pasar Manis, hingga Pasar Karang Lewas, SMP N 4 Karang Lewas, Jalan Yos Sudarso, Jalan Jend Sudirman barat. Dari situ belok ke Stasiun Purwokerto, menuju Pasar Manis, Jalan Gatot Soebroto sampai Simpang Tugu Merdeka dan belok Jalan Merdeka terus belok kiri sampai Simpang S Parman lurus Sampai Jalan Gerilya dan finish di Terminal Bulupitu Purwokerto. "Sampai saat ini kami masih fokus menetapkan kesepakatan dengan Organda untuk rute balik," katanya. Taryono menuturkan, penatapan rute tersebut dipilih yang kemungkinan banyak penumpang. Menurutnya, pada program pemerintah ini tidak mungkin akan menggeser transportasi angkutan yang sudah ada. Saat ini, Dinhub juga masih melakukan sosialisasi pada pihak-pihak terkait seperti pelaku usaha jasa angkutan umum. Para pelaku usaha angkutan umum dapat melakukan scraping, di mana dua kendaraan Angkutan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) dapat diganti dengan satu BRT. "Jadi pelaku usaha angkutan tidak perlu khawatir akan terjadi pergesekan, tapi itu juga tidak bisa semua karena armada yang disediakan ada 27 unit," jelasnya. Dari 27 unit yang disediakan, akan dioperasikan 24 unit dan tiga menjadi cadangan. Namun di awal operasi akan diluncurkan sepuluh unit, lima unit dari Purwokerto ke Purbalngga dan lima unit dari Purbalingga ke Purwokerto. (ely/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: