Tarif Bus AKAP Masih Dua Kali Lipat
PURWOKERTO - Tarif angkutan AKAP dikeluhkan penumpang. Pasalnya, hingga Minggu (17/7) kemarin, tarif angkutan menuju Jakarta masih cukup tinggi. Salah satu penumpang di Terminal Bulupitu yang akan menuju Lebakbulus, Endah mengeluhkan kenaikan tarif. Dia mengaku harus mengeluarkan uang lebih dari dua kali lipat untuk kembali ke Jakarta. "Biasanya cuma Rp 85 ribu, mahal-mahalnya ya Rp 100 ribu. Sekarang tiketnya masih Rp 200 ribu. Katanya tidak ada bus bisnis, adanya bus eksekutif. Jadi mau tidak mau ya saya naik, daripada nunggu sampai besok," ujarnya. Menurutnya, kondisi tersebut sangat merugikan penumpang. Tidak hanya itu, kenaikan tarif yang tidak lazim sebagai pemicu peningkatan jumlah kendaraan pribadi saat mudik. "Kalau begini terus ya besok-besok saya mudiknya pakai kendaraan pribadi saja, bisa lebih hemat dan tidak terburu-buru," katanya. Penumpang lain, Irwan juga mengeluhkan hal serupa. Menurutnya, momen lebaran digunakan sejumlah perusahaan angkutan untuk meraup untung. Bukan hanya soal tarif, selama arus mudik dan balik ini jumlah angkutan umum kelas ekonomi juga cukup berkurang bahkan hampir tidak dioperasikan. "Kebanyakan sekarang yang dioperasikan justru yang kelas bisnis dan eksekutif, yang tarifnya tidak diatur pemerintah. Jadi kenaikan tarifnya tidak terkontrol, dan jumlah busnya juga terbatas," jelasnya. Dikonfirmasi terkait hal itu, salah satu petugas agen bus, Joko mengatakan, untuk kenaikan tarif angkutan khususnya yang ke Jakarta menjadi kewenangan perusahaan. Dia mengaku tidak dapat berbuat banyak terkait kenaikan tarif tersebut. "Dari perusahaan harganya sudah ditetapkan segitu, jadi kita juga tidak bisa menaikkan atau menurunkan sendiri. Kalau soal angkutan, kita memang upayakan angkutan yang terbaik agar penumpang nyaman," jelasnya. Dia menambahkan, untuk kenaikan tarif belum dapat dipastikan sampai kapan akan bertahan. Namun jika melihat kondisi penumpang yang sudah berangsur normal, kemungkinan pekan ini tarif sudah kembali normal. "Kalau tidak Senin ya Selasa, tarif kemungkinan sudah normal lagi," ujarnya. Terpisah, Kepala UPT Terminal Bulupitu Purwokerto Hadi Suharto mengatakan, pihaknya tidak dapat berbuat banyak terkait kenaikan tarif angkutan non ekonomi karena menjadi kebijakan masing-masing perusahaan. Namun pengawasan akan tetap dilakukan, terutama berkaitan dengan prosedur. "Sejauh ini tidak ada laporan terkait tarif. Untuk kenaikan tarif juga sudah diumumkan masing-masing PO kepada penumpang. Namun soal besarannya, kita hanya bertanggung jawab pada angkutan kelas ekonomi saja," katanya. Untuk jumlah penumpang di Terminal Bulupitu, Hadi mengatakan sudah berangsur normal. Pengunjung terminal saat ini lebih didominasi masyarakat lokal yang ingin bersantai dan berselfie di sekitaran terminal. "Sudah cukup menurun, sekarang rata-rata penumpangnya 3 ribu sampai 4 ribu penumpang per harinya. Malam minggu kemarin juga sudah mulai terbilang normal," katanya. (bay/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: