Cabai Picu Inflasi Januari

Cabai Picu Inflasi Januari

[caption id="attachment_98175" align="aligncenter" width="100%"]INFLASI : Kenaikan harga cabai memicu inflasi di bulan Januari./DIMAS PRABOWO/RADARMAS INFLASI : Kenaikan harga cabai memicu inflasi di bulan Januari./DIMAS PRABOWO/RADARMAS[/caption] PURWOKERTO - Kenaikan sejumlah komoditas bahan kebutuhan pokok seperti cabai dan daging, menjadi salah satu faktor yang memicu inflasi di bulan Januari. Namun jika dibandingkan bulan Desember lalu, inflasi Kota Purwokerto bulan Januari mengalami penurunan. Dari data yang ada di Bank Indonesia Purwokerto, inflasi di Purwokerto mencapai 0,57 persen atau turun jika dibandingkan bulan lalu yang mencapai 0,93 persen. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto Ramdan Denny Prakoso, inflasi Purwokerto pada akhir Januari ini lebih dipicu oleh beberapa faktor seperti volatile food yaitu bumbu-bumbuan. Terganggunya hasil panen tanaman bumbu-bumbuan akibat tingginya curah hujan menjadi penyebab kurangnya stok di pasaran, sehingga menyebabkan harga tinggi dan berdampak pada daya beli masyarakat. "Selain ini, komoditas daging dan telur ayam juga menjadi penyebab utama inflasi. Hal itu dikarenakan pembatasan impor jagung, sehingga berpengaruh pada naiknya biaya pakan ternak," tegasnya. Di sisi lain, kenaikan tarif dasar listrik (TDL) nonsubsidi golongan pelanggan rumah tangga 1.300 VA dan 2.200 VA, dikatakan, juga sangat berpengaruh pada biaya produksi industri rumah tangga. Selain faktor pendorong inflasi, awal tahun ini juga terdapat beberapa indikator yang dapat menjadi penahan tekanan inflasi. salah satunya turunnya harga bahan bakar minyak yang sejalan dengan turunnya harga minyak dunia. "Tingkat konsumsi masyarakat yang menurun pada awal tahun ini juga bisa menjadi salah satu indikator penahan inflasi," katanya. "Jika mencermati hal tersebut, pada bulan Februari ini Kota Purwokerto kemungkinan masih akan tetap inflasi. Prediksi inflasi bulan Februari ini mencapai 0,65 persen, jika melihat perkembangan yang ada," jelasnya. (bay/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: