Dishub Kuwalahan Mencegah Pemudik - Minta Desa Awasi Jalur Tikus

Dishub Kuwalahan Mencegah Pemudik - Minta Desa Awasi Jalur Tikus

DICEGAT : Petugas TNI/Polri memberhentikan warga yang akan memasuki wilayah Cilacap di Perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat. (ANAS/RADARMAS) CILACAP-Dinas Perhubungan Kabupaten Cilacap mengalami kesulitan mencegah pemudik masuk ke wilayah Cilacap, khususnya yang melalui jalan alternatif atau jalur tikus. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cilacap Tulus Wibowo mengatakan, jumlah personel yang terbatas menyebabkan, pihaknya tidak bisa mengawasi semua pintu masuk Cilacap. Terutama jalur-jalur tikus yang kebanyakan di jalan desa atau kecamatan. "Personel kami saat ini hanya 90 orang, yang terbagi di dalam 8 titik, mulai terminal, dan dermaga. Termasuk di pintu masuk atau perbatasan di jalur nasional, mulai dari Patimuan, Mergo, Sampang, Jetis, Pelabuhan Sleko, Terminal Tipe A, Terminal Karangpucung, dan Terminal Sidareja," katanya Senin (27/4). Titik-titik tersebut merupakan pantauan pihaknya, semenjak pemerintah memberlakukan larangan mudik. Inipun, pihaknya dibantu TNI, Polri, BPBD, Satpol PP dan tentunya Dinas Kesehatan. Oleh sebab itu, arus lalu lintas jalur tikus tersebut masih dikoordinasikan, supaya minimal bagaimana semua pemudik terutama yang lewat jalur tikus bisa terpantau. "Dan mereka sebagian menggunakan sepeda motor. Karena mereka (pemudik) tahu jalur utama dicegati, sehingga mereka mencari jalur alternatif," katanya, Dia menambahkan, arus lalu lintas jalur tikus ini tidak bisa disikapi oleh Pemerintah Kabupaten saja. Tetapi juga harus ada partisipasi aktif dari kecamatan, pemerintah desa. Selain itu, pihaknya juga tidak cukup menguasai jalur tikus-tikus yang dilewati para pemudik. "Kalau Dishub harus back up di jalur-jalur tikus jelas secara personel tidak mampu. Ini yang kita butuhkan kebersamaan antara intansi vertikal, provinsi, kabupaten hingga desa," tandasnya. (nas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: