Penyerapan Dana DAK Perusda di Cilacap Tidak Maksimal

Penyerapan Dana DAK Perusda di Cilacap Tidak Maksimal

CILACAP-Realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) pada tahun anggaran 2017 dianggap tidak maksimal. DAK yang dianggarkan Rp 481,23 miliar, dalam realisasi hanya mencapai Rp 44,53 miliar atau mencapai 91,54 persen. "Adanya kegiatan yang sudah direncanakan, tetapi tidak dapat dilaksanakan oleh SKPD teknis pengampu DAK Fisik Reguler, menjadi salah satu penyebab," kata Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji, Jumat (29/6). DAPAT MODAL : Perusda Apotik Cahaya Husada adalah salah satu Perusda yang mendapatkan penyertaan modal dari Pemda.NASRULLOH/RADARMAS Selain itu, pencairan DAK untuk kegiatan fisik dari pemerintah pusat berdasarkan nilai kontrak yang telah disepakati oleh pejabat dan pihak ketiga, jadi alasan lain. Juga adanya perhitungan kembali dari Pemerintah Pusat atas SILPA dana DAK non fisik tahun sebelumnya, seperti biaya operasional kegiatan administrasi kependudukan, kesehatan, KB, PAUD, tamsil guru dan profesi guru. Sementara soal belanja daerah pada tahun anggaran 2017 yang dianggarkan Rp 3,247 triliun, terealisasi Rp 3.,014 triliun atau 92,80 persen. Ada penurunan sebesar Rp 136 miliar atau 4,32 persen, bila dibandingkan dengan realisasi belanja daerah tahun anggaran 2016 yang sebesar 3,15 triliun. Hal tersebut terjadi karena pertama belanja tidak langsung yang meliputi belanja pegawai, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil, pemerintah provinsi, Kabupaten ataupun desa, belanja keuangan kepada provinsi, kabupaten, atau desa serta belanja tidak terduga yang dianggarkan Rp 1,794 triliun, realisasi hanya Rp 1,672 triliun atau 93,21 persen. Kedua, belanja langsung, yang meliputi belanja pegawai, belanja barang dan jasa serta modal. Yang dianggarkan Rp 1,453 triliun terealisasi Rp 1,341 triliun atau 92 persen. "Juga surplus atau defisit, yang diangarkan minus sebesar Rp 168,31 miliar, realisasi surplus sebesar Rp 53,16 miliar atau 31,59 persen," jelas Tatto. Untuk penerimaan pembiayaan daerah untuk tahun anggaran 2017, yang dianggarkan Rp 200,4 miliar, terealisasi mencapai Rp 200,4 miliar atau 100 persen lebih. Realisasi penerimaan pembiayaan ini berasal dari realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) Daerah tahun 2016. Untuk Pengeluaran pembiayaan yang dianggarkan seberar Rp 32,09 miliar, realisasinya Rp 32,09 miliar atau 100 persen. Realisasi pengeluaran pembiayaan ini adalah untuk penyertaan modal atau investasi pemerintah daerah sebesar Rp 32,09 kepada BUMD atau Perusda, yakni PT Bank BPD Jawa Tengah, PD BKK Kesugihan, Perusda Apotik Cahaya Husada dan PDAM Tirta Wijaya. (nas/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: