Ironis, Pemkab Cilacap Hanya Kelola Empat Obwis

Ironis, Pemkab Cilacap Hanya Kelola Empat Obwis

Sisanya "Numpang" di Lahan TNI dan Perhutani CILACAP-Dari 34 Objek Wisata (Obwis) yang ada di Kabupaten Cilacap, Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Cilacap, mengaku hanya mengelola 4 Obwis. Sedangkan 30 obwis lainnya dikelola oleh banyak pihak seperti Perhutani, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), atau Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Kepala Disporapar Kabupaten Cilacap, Murniyah mengatakan, 4 Obwis tersebut adalah Pantai Teluk Penyu, Benteng Pendem, Pantai Widara Payung dan Pemandian Air Panas Cipari. “Dari empat tersebut, yang murni milik Cilacap adalah Pemandian Air Panas Cipari. Tiga yang lain, lahannya merupakan milik TNI AD,” ujarnya, Selasa (17/4). INDAH : Keindahan Pantai Cemara di Desa Jetis Kecamatan Nusawungu belum bisa dimaksimalkan pemanfaatannya menjadi Objek Wisata. Sebab Pemkab harus berhadapan dengan status kepemilikan lahan yang merupakan milik TNI AD.ISTIMEWA Oleh karena itu, pihaknya akan fokus pada pengembangan Pemandian Air Panas Cipari. Obwis tersebut tahun ini mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 1,5 Miliar. “Kami fokus ke sana. Karena itu yang jelas milik Pemkab,” ungkapnya. Menurutnya, pengembangan pariwisata di Cilacap dihadapkan pada kendala mendasar, yakni status kepemilikan lahan. Sebagian besar kalau bukan milik TNI AD di pesisir pantai, adalah milik Perhutani. “Yang pertama ditanyakan investor saat mau menanamkan modal di sini adalah itu lahan milik siapa,” ungkapnya. Dia menjelaskan, memang sempat dilakukan MoU antar Pemkab Cilacap dengan TNI AD soal pemanfaatan pesisir pantai menjadi Obwis. Tetapi hal tersebut urung dilanjutkan, karena pihaknya diperingatkan BPK. Sebab hal itu tidak memiliki payung hukum yang jelas. "Aturan menyebutkan, tidak diperbolehkan kerja sama antar lembaga negara dengan Pemerintah Daerah dalam pemanfaatan lahan," jelasnya. Dia menegaskan, prioritas pariwisata tidak hanya mencari uang atau Pendapatan Asli Daerah (PAD), tetapi bagaimana pariwisata mampu memiliki multi efek perekonomian sekitar. Keberadaan Obwis harus bisa menjadi stimulan perekonomian wilayah. “Dengan adanya Obwis akan memunculkan banyak pedagang dan menggerakkan perekonomian di sekitarnya,” kata dia. Meski begitu, PAD dari pariwisata tetap akan terus diupayakan meningkat setiap tahunnya. "Memperoleh PAD Rp 2,5 Miliar pada 2017 saja memerlukan usaha yang sangat keras,"imbuhnya. (nas/)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: