Kemarau Belum Jelas, BPBD Cilacap Siapkan 500 Tangki Air

Kemarau Belum Jelas, BPBD Cilacap Siapkan 500 Tangki Air

Antispasi Kekeringan Ajukan ke APBD CILACAP-Meski bulan kemarau tak kunjung datang hingga tengah tahun ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap tetap mengambil langkah cepat mengantisipasi kekeringan. Badan yang bertanggung jawab mengurusi masalah bencana ini mengajukan anggaran di APBD devinitif Pemerintah Kabupaten Cilacap untuk mengadakan 500 tangki air bersih. Bantuan ini akan dikirim ke berbagai daerah yang membutuhkan saat musim kemarau nanti, yang diperkirakan akan mulai terjadi pada pertengahan atau akhir Juni nanti. "Kita ajukan lima ratus tangki ke pemerintah kabupaten lewat APBD," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap, Tri Kumara. Dia mengakui, pengadaan bantuan air bersih ini bisa saja bertambah dengan melihat kondisi di lapangan. Dan jika masih dibutuhkan, pihaknya kembali mengajukan bantuan serupa di anggaran Perubahan tahun ini. "Jika masih kurang kita ajukan lagi di (APBD) perubahan," katanya. Namun demikian, dia berharap agar bencana kekeringan tidak separah 2 tahun lalu dimana 24 kecamatan di Kabupaten Cilacap mengalami kekeringan. Saat itu, BPBD mengirimkan lebih dari 500 tangki air bersih ke seluruh desa yang membutuhkan. Tri berharap, kemarau tahun ini lebih pendek dibandingkan 2 tahun lalu karena baru terjadi pada Juni mendatang. "Mudah-mudahan tidak seperti dulu. Kemarau sekarang sepertinya lebih pendek karena baru mulai Juni," kata dia. Dia memastikan, petugas BPBD sepanjang tahun selalu disiagakan menghadapi berbagai kemungkinan munculnya bencana. Mulai dari angin lisus, tanah longsor, banjir hingga kekeringan saat kemarau nanti. Penyiapan petugas ini didukung oleh instansi terkait, relawan dari sejumlah ormas dan juga masyarakat umum lainnya. "Sepanjang waktu petugas selalu siaga," kata Tri. Berdasarkan informasi dari BMKG, kemarau di Kabupaten Cilacap dan sekitarnya, pada umumnya terjadi pada Juni nanti. Sementara sepanjang April ini sudah masuk masa pancaroba atau musim peralihan dari penghujan ke kemarau. Ini ditandai dengan terus berkurangnya intensitas hujan dan jauh berbeda dibandingkan pada Januari atau Februari lalu. "Intensitas hujan sudah jauh menurun," tandasnya. (har/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: