Penanganan Longsor di Desa Bantarpanjang Cilacap Bersifat Darurat

Penanganan Longsor di Desa Bantarpanjang Cilacap Bersifat Darurat

Waspada Saat Hujan Deras Turun CIMANGGU - Penanganan longsor di Desa Bantarpanjang Kecamatan Cimanggu, sampai saat ini belum bisa dilakukan secara permanen. Sejumlah permasalahan menghadang upaya ini mulai dari kondisi tebing yang sangat terjal hingga padatnya pemukiman di daerah tersebut hingga menyulitkan alat berat untuk masuk kesana. Disamping itu, lapisan tanah bagian atas juga rawan bergerak. Di sekitar lokasi longsor, jalan masuk menuju tebing itu hanya berupa jalan setapak diantara rumah warga. Jalan ini sangat sempit dan hanya bisa dilalui warga dengan berjalan kaki. Sementara sepeda motor juga mustahil masuk karena jalan menanjak dan berlapis batu. "Alat berat tidak bisa masuk," ujar Kepala Desa Bantarpanjang, Trisno. Hingga kemudian, dia memasrahkan penanganan permanen kepada pihak terkait dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap. Ini mengingat kemampuan warga dan keterbatasan alat yang ada disana. "Kami menunggu langkah BPBD Cilacap," kata dia. Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap, Tri Kumara melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Martono meminta agar warga tidak menyentuh material tanah longsor. Terlebih lagi jika mengambil tanah di bagian dasar tebing yang justru akan mempermudah pergerakan tanah di bagian atas. "Jika bawah diambil, maka tidak ada penahan hingga mempercepat penurunan material longsor. Juga bebatuan yang ada disana," ujarnya. Selain itu, warga juga diminta untuk waspada terutama saat hujan deras menguyur karena kemungkinan terjadi longsor susulan. Kondisi ini akan membuat bebatuan dan tanah akan meluncur deras ke bawah dan menghantam perumahan warga yang berada tepat dibawahnya. "Harus waspada terutama saat hujan deras," kata dia. BPBD mengambil langkah yang bisa dilakukan warga melalui kerja bakti. Seperti membuat penahan dari kandi berisi tanah dan ditata di bagian dasar tebing. Kandi ini kemudian diperkuat dengan cerucuk bambu sebagai tiang pancang dengan tujuan memperkuat bagian dasar tebing. "Karung diisi tanah dan ditata di bawah. Tanah untuk mengisi karung jangan sampai mengambil dari lokasi longsor, ambil dari tempat lain," katanya. Sementara itu, warga pada Sabtu (15/4) kemarin menggelar kerja bakti lanjutan bersama aparat terkait. Mereka memasang kandi yang sudah dipersiapkan pada Jumat (14/4) lalu. (har/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: