Pelepasan, SMPN 3 Bantarsari Bangun Mental Positif Remaja

Pelepasan, SMPN 3 Bantarsari Bangun Mental Positif Remaja

Pelepasan, SMPN 3 Bantarsari Bangun Mental Positif Remaja CILACAP-SMP Negeri 3 Bantarsari punya konsep tersendiri dalam menyelenggaraan kegiatan pelepasan siswa kelas akhir atau kelas IX. Sekolah di dusun Binangun, desa Binangun, Kecamatan Bantarsari ini lebih memilih melakukan kegiatan dalam bingkai edukasi moral yakni bekal psikososial bagi remaja pada Sabtu (4/6) kemarin. Ketua Panitia Pelepasan Siswa kelas IX SMP Negeri 3 Bantarsari, Agung Suhardyanto, mengatakan, momen pelepasan siswa yang sekaligus dihadiri oleh para wali/orang tua dimanfaatkan untuk menyampaikan edukasi moral terkait perkembangan psikologis remaja dan peran keluarga untuk mendukung kualitas hidup remaja. Edukasi ini dinilai penting mengingat secara psikologis remaja masih dalam posisi mencari jati diri. Sedang di lain sisi, peran keluarga yakni orang tua mesti siap mendampingi, mulai dari memberi sikap perhatian sampai membangun hubungan komunikasi untuk menjaga kualitas hidup remaja. "Kegiatan pelepasan siswa ini, merupakan pintu menuju lembaran hidup baru siswa ke jenjang pendidikan sekolah menengah atas. Mutu pergaulan mereka mesti dibekali agar tak mengarah ke hal-hal negatif," kata Agung di sela-sela kegiatan pelepasan, Sabtu (4/6) kemarin. Dalam momen pelepasan siswa dengan didampingi orang tua masing-masing, kata dia, sekolah bekerjasama dengan Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) Dinsosnakertrans Kabupaten Cilacap untuk bicara tentang pemberdayaan keluarga khususnya hubungan orang tua dan anak remaja. Dalam kegiatan tersebut, Agung mengatakan 121 siswa dari kelas IX dilepas dan diharapkan dapat menuntut ilmu ke jenjang yang lebih tinggi. Dalam acara pelepasan itu, edukasi pemberdayaan keluarga bukan satu-satunya kegiatan yang dilaksanakan. Para siswa juga menampilkan kebolehannya dalam bidang seni, mulai dari pembacaan puisi, tari sampai paduan suara. "Dalam acara ini, para orang tua juga bisa menyimak minat bakat sejumlah siswa dalam seni," terangnya. Dalam acara utama tentang edukasi pemberdayaan keluarga, Sekretaris LK3 Dinsosnakertrans Kabupaten Cilacap, Yeni Dwi A menyampaikan bahwa keluarga yang harmonis akan memperkuat nilai-nilai positif di dalam kehidupan keluarga. Orang tua harus memposisikan diri mendengar hak-hak anak, menerapkan pola asuh yang fleksibel selayakya sahabat, memahami keadaan mental remaja, untuk meningkatkan perkembangan kepribadian anak. Kesaling terbukaan dalam keluarga akan berdampak positif pada peningkatan kemampuan setiap anggota untuk pemecahan masalah. "Keluarga yang harmonis pada akhirnya dapat melaksanakan fungsi sosial secara optimal," ujar Yeni yang didampingi Kasi PPKS Dinsosnakertrans Kabupaten Cilacap, Hanum N, di hadapan siswa-siswi dan wali murid. Dia mengungkapkan, remaja bisa dikategorikan memasuki periode perkembangan psikologis yang berat. Pasalnya, saat ini ketika akses informasi begitu mudah diperoleh remaja, perilaku-perilaku negatif berada di sekeliling remaja mulai dari pergaulan seks bebas, penggunaan napza yang bisa berefek domino jika tak dihindari. Mengingat secara mental remaja dalam tahap labil, orang tua diharapkan mampu mengemban tugas untuk membimbing remaja dalam mengkonsumsi informasi-informasi yang benar. "Orang tua dan juga guru, harus menjadi pembimbing. Komunikasi dengan remaja jangan kaku, tapi bisa dilakukan santai dan tidak menuntut," ujarnya. Kegiatan pelepasan siswa kelas IX ini, dikatakan Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Bantarsari, Aris Santoso SPd sebagai upaya sinergi untuk memupuk perkembangan kepribadian remaja yang sehat dan jauh dari hal-hal negatif. Aris juga mengharapkan angkatan ke-5 SMP Negeri 3 Bantarsari, bisa menjadi teladan yang baik bagi remaja-remaja lain dan berperan positif pada daerah secara khusus dan bangsa secara umum di kemudian hari. (adv/ziz/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: