Batal Nikah, Ibu Guru Asal Kesugihan, Cilacap Tabrakkan Diri ke Kereta

CILACAP- Tragis benar kisah Murtofingah. Guru perempuan itu tewas mengenaskan setelah bunuh diri dengan cara menabrakkan diri ke kereta api di jalur Lebeng-Maos, Senin (30/5). Murtofingah yang berasal dari Desa Dondongan, Kecamatan Kesugihan ini diduga depresi. Dia batal nikah padahal sudah bertunangan. Kapolres Cilacap Ulung Sampurna Jaya melalui Kapolsek Jeruklegi AKP Sugeng Hartono menuturkan, dari keterangan Yamidin, masinis kereta api Kutojaya Selatan jurusan Kutoarjo-Kiara Condong, peristiwa itu terjadi sekira Pukul 11.15 WIB. Awalnya, dia melihat perempuan berada di tengah rel kereta api yang lokasinya berada di Desa Sumingkir, Kecamatan Jeruklegi. "Masinis langsung memberikan peringatan dengan membunyikan klakson. Akan tetapi korban tetap berdiri ditengah rel kereta api,"ujar Sugeng. Karena jarak yang sudah tidak memungkinkan untuk mengerem, akhirnya kejadian naas tersebut tidak bisa dihindari. Kereta api yang dikemudikan Yamidin itu pun menghantam tubuh Murtofingah. Kemudian Yamidin melaporkan kejadian tersebut ke Stasiun Kereta Jeruklegi. Selanjutnya, ia bersama enam personil Polsek Jeruklegi, petugas kereta api dan dua anggota tim SAR mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Sugeng mengatakan, polisi kemudian segera mengevakuasi korban. "Kita lalu melakukan otopsi," katanya. Hasilnya, diketahui tubuh korban luka-luka pecah di bagian kepala. Sementara kaki kanan dan kiri korban sudah dalam kondisi terputus hingga sebatas lutut. Dari keterangan yang didapat Sugeng, diketahui korban yang sehari-hari berprofesi sebagai guru ini diduga depresi karena batal menikah. Sebelumnya, korban juga sempat melakukan usaha bunuh diri. "Korban sempat akan menyeburkan diri ke dalam sumur di rumahnya. Tetapi ketahuan pihak keluarga dan dapat dicegah,"terangnya. (rez)

Sumber: