Dua Jam Bertemu, Golkar-PDIP Bahas Koalisi

Dua Jam Bertemu, Golkar-PDIP Bahas Koalisi

Utamakan Kader Tulen CILACAP-Peta politik sembilan bulan jelang coblosan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Cilacap Februari 2017 mendatang terus memberi kejutan. Terbaru, dua partai politik (parpol) yang sama-sama memiliki sembilan kursi di DPRD Kabupaten Cilacap, PDIP dan Golkar pasang kuda-kuda berkoalisi. HLxBahkan, arah koalisi makin kuat setelah para petinggi partai saling mengisyaratkan untuk berkoalisi setelah melakukan pertemuan, Selasa (3/5), di salah satu hotel di Cilacap. "Banyak hal yang dibicarakan dan prinsipnya sama. Koalisi sangat mungkin. Saya kira kedepannya, yang mempertemukan koalisi adalah persamaan persepsi, ide dan visi ke depan. Selanjutnya tentunya persamaan pasangan calon yang mesti diusung. Dua hal ini kalau saya analogikan selayaknya mata kail, saling bersinggungan," terang Taufik usai melakukan pertemuan, di salah satu hotel di Cilacap kepada Radar Banyumas. Taufik yang juga Bakal calon Bupati dari PDIP sekaligus Ketua DPC PDIP Cilacap, mengatakan bahwa pertemuan itu untuk menimalisir perbedaan yang tidak perlu. Taufik juga membenarkan, perbincangan tentang batas-batas koalisi baik dalam pandangan PDIP maupun Golkar memang searah. Bahkan, dalam pertemuan itu dibahas pula evaluasi menyangkut jalannya pemerintahan mulai dari program-program sampai eksekusi kebijakan. Terkait perbincangan menyangkut pilkada, kata Taufik, akan sesuai konteks regulasi. Baik PDIP maupun Golkar memaknai Pilkada 2017 merupakan penguatan harga diri parpol mengingat punya hak untuk mengusung calon. PDIP sendiri memiliki peran sentral untuk menentukan pengusungan calon. Bukan sebaliknya, calon yang ambil peran menyetir partai. "Di Cilacap, kita tahu, harus koalisi untuk mengusung. Maka untuk PDIP, partai yang menentukan, bukan kemauan calon. Kalau yang terjadi sebaliknya, ini degradasi politik. Membentuk koalisi dan maju sebagai bakal calon Bupati bukan hal main-main," tegas Taufik. Diakuinya, kedua belah pihak mengaku perlu saling mendekat. Tujuannya membangun saling pengertian dan persepsi terkait kontribusi yang harus dilakukan pada kabupaten Cilacap. PDIP dan Partai Golkar pun mengaku tak keberatan, jika muara pertemuan nantinya berujung koalisi. Pasalnya mereka sudah saling menjajaki perbincangan yang sama tentang kategori kepala daerah Cilacap 2017 mendatang. "Baik Golkar dan PDIP saling membuka pintu dan tak keberatan untuk menjalin koalisi kedepannya. Hanya memang kepastian itu, akan kita putuskan setelah terbit rekomendasi dari masing-masing DPP terkait calon (calon Bupati dan Wakil Bupati Cilacap 2017-red) yang harus diusung partai," terang Ketua DPD Golkar Cilacap sekaligus Balon Bupati Cilacap 2017 dari Golkar, Toto Yulisantoso Toto secara gamblang menyatakan dalam pertemuan antara Golkar dan PDIP yang kurang lebih berlangsung selama dua jam dan dihadiri para elite partai memang terkait persiapan-persiapan langkah pilkada Cilacap 2017. Satu agenda yang utamanya, yakni membangun saling pengertian terhadap kriteria sosok pemimpin yang punya komitmen terhadap Cilacap. Sosok yang dikriteriakan, memiliki pengalaman memimpin, loyal terhadap partai dan tidak tersangkut persoalan hukum. "Pertemuan ini memang untuk menyamakan persepsi dan menjajaki sesuatu yang sama kedepannya. Memang ada harapan yang sama baik Golkar dan PDIP, nanti calon yang diusung kader partai tulen. Nantinya tentu untuk kapabilitas dan popularitas tolak ukurnya adalah survei. Kalau kader tidak ada, maka sosok di luar partai juga tak menutup kemungkinan," imbuhnya. Catatan Radar Banyumas, sejauh ini, baik partai berlambang kepala banteng dan partai berlambang pohon beringin telah menuntaskan penjaringan bakal calon (balon) Bupati dan Wakil Bupati. Golkar telah menjaring 11 tokoh dimana 5 diantaranya merupakan elite Golkar, sedang 6 sisanya dari eksternal Golkar. Sedang PDIP telah menjaring 9 tokoh, dimana salah satunya bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji. Para balon pimpinan daerah dari dua partai tersebut, kini tengah melakoni fit dan propertest sampai nantinya mengantongi rekomendasi dari DPP masing-masing untuk diusung sebagai Bupati atau Wakil Bupati. (ziz/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: