Sektor Migas Dominasi Pemohon AK 1

Sektor Migas Dominasi Pemohon AK 1

CILACAP-Eibuan pemohon kartu AK 1 yang tercatat dari Januari hingga pertengahan April didominasi pelamar yang ingin bekerja di sektor migas. Dari data Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Cilacap, hampir 90 persen mendaftar untuk Proyek Langit Biru yang digagas Pertamina Cilacap. Sektor Migas Dominasi Pemohon AK 1Kepala Dinsosnakertrans melalui Staff Fungsional Dewi Asdar menyatakan, dari data yang masuk sampai dengan pertengahan April ada 3.006 pemohon. Dimana tiap bulannya dirata-rata mencapai 500 pemohon yang masuk didata. "Berdasarkan nomor formulir tiap harinya bisa mencapai 15 hingga 20 orang yang mengurus Kartu AK 1,"ujarnya. Faktor pendukung membludaknya pemohon, kata dia, disebabkan kriteria batas usia dan pendidikan yang tidak terlalu diatur secara spesifik. Menurutnya, proyek Langit Biru juga tidak mengatur akan hal itu. "Karena yang membawa mereka (pekerja, red) merupakan pihak rekanan dari proyek tersebut," tuturnya. Dewi melihat adanya kemudahan dalam proses rekrutmen membuat pekerja yang sudah berpengalaman di sektor migas pun kembali terjaring. Ia mencontohkan banyak awalnya bekerja sebagai helper, kini menjadi pekerja proyek secara penuh. "Rata-rata mereka belajar dari teman satu proyek, tanpa melalui kursus ataupun pelatihan khusus,"terang dia. Dikatakan, kondisi ini sama persis saat ada proyek PLUR di era 80an yang juga bergerak di sektor migas. Ia menjelaskan, saat itu proyek migas yang pertama kali ada di Kota Cilacap, menjadi primadona bagi para pekerja. "Saat itu yang terserap juga bisa mencapai ribuan pekerja dari proyek,"imbuh Dewi. Dia memperkirakan kondisi ini akan berlangsung selama kurang lebih tiga tahun kedepan. Alasan tersebut bukan tanpa dasar. Sebab menurut dia, saat pembangunan Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) juga banyak menyerap pekerja lokal hingga ribuan. "Di Februari 2015 silam jumlah pemohon Kartu AK 1 bahkan mencapai 4 ribuan,"tadasnya. Dia merinci, para pencari kerja ini masih menuju ke sektor industri, otomotif, pabrik seperti di Jakarta. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, situasi ini biasanya terjadi selama satu minggu. Ia menegaskan pembuatan kartu AK 1 atau dahulu disebut kartu kuning tidak dipungut biaya apapun alias gratis. "Memang ada kebanggaan tersendiri bagi masyarakat sini ketika mampu diterima dan bekerja di sektor migas. Karena selain besar dari segi pendapatan ada prestise yang didapat,"pungkasnya.(rez)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: