Taufik: Konflik Jangan Jadi Meruncing

Taufik: Konflik Jangan Jadi Meruncing

Jelang Pilkada 2017 CILACAP-Semakin dekat waktu Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Cilacap pada Februari 2017 mendatang, membuat panas tensi politik. Sebab itu pula, masyarakat Cilacap diminta tidak mudah terpancing emosinya oleh isu-isu negatif yang belum tentu kebenarannya. Ketua DPRD Kabupaten Cilacap, Taufik Nurhidayat, meminta warga cilacap tetap mengedepankan kepala dingin saat terlibat dalam dukung-mendukung para calon Bupati Cilacap 2017. Ia menegaskan dukung-mendukung tidak boleh menjadi pangkal konflik sehingga mudah disulut oleh isu-isu negatif. Bahkan Taufik meminta agar masyarakat perkotaan Cilacap bisa menjadi contoh bahwa euforia pesta demokrasi harus disikapi dengan bijak. "Soal dukung mendukung itu lumrah dalam Pilkada. Tapi jangan sampai meruncing jadi konflik," pesannya di hadapan ratusan masyarakat yang hadir saat gelaran nonton wayang kulit bersama Ketua Dewan di halaman gedung DPRD Cilacap, Kamis (24/3) malam kemarin. Ia meminta masyarakat mengedepankan sikap saling menghormati dalam menyikapi dinamika politik yang belakangan ini terus bergerak massif. Pasalnya, Pilkada terang politisi PDIP ini, adalah proses yang melahirkan pemimpin yang tidak sekedar menang dalam pemilihan. Tetapi, idealnya bagaimana calon pemimpin yang terpilih bisa mengemban amanah rakyat selama lima tahun kedepan. Taufik, malam itu juga menyimbolikkan pentingnya proses melahirkan pimpinan dengan mengadopsi kisah kelahiran Rahwana dalam novel Anak Bajang Menggiring Angin Karya Shindunata. Taufik bercerita Rahwana lahir karena kuasa nafsu semata ketika Begawan wisrawa dihadapan Dewi Sukesi mewedar Sastra Jendra. Proses kelahiran yang hanya mengutamakan nafsu, Taufik sebut, hanya akan melahirkan sumber angkara murka. "Memang sudah banyak calon yang bermunculan. Yang sudah disebut-sebut ada Bupati, Pak Tatto. Ada Wabup, Pak Edi, termasuk saya sendiri. Tentu kita semua saat maju, tidak akan mempraktekkan politik yang buruk, misalnya menggunting dalam lipatan. Proses Pilkada harus baik, agar melahirkan pemimpin yang baik," ujar Taufik. Dalam kegiatan nonton wayang dihadiri oleh Wakil Bupati, Akhmad Edi Susanto yang mewakili Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji. Malam itu, Edi membacakan sambutan Bupati yang menjabarkan beberapa raihan prestasi Kabupaten Cilacap di tahun 2015. Antara lain Tropi Adhi Wiyata dari  Pemerintah Pusat, atas keberhasilan dalam pengelolaan sekolah berwawasan lingkungan, Wahana Tata Nugraha atas keberhasilan dalam menjaga ketertiban berlalu lintas di Kota Cilacap,  Juara II Nasional  dalam pengelolaan Jaringan Irigasi dan lain sebagainya. Menariknya, malam itu, para anggota dewan yang hadir disebut Edi sebagai para pujangga politik. Ia juga menilai DPRD selama ini telah melakukan kinerja yang baik terkait fungisnya dalam legislasi, pengawasan, dan anggaran. Sedang wayang kulit yang dipentaskan oleh Ki Dalang Guntur dengan lakon "Narayana Dadi Ratu" sendiri, sarat dengan cerita perebutan kursi kekuasaan. Dalam kisah itu, diceritakan perebutan kekuasaan negara Dwawarati dari tangan Prabu Yudakalakrena oleh Narayana. Dulunya Prabu Yudakalakrena merebut kekuasaan negara Dwarawati dari tangan prabu Basudewa, ayah dari Narayana. Narayana sendiri adalah titisan Betara Wisnu, yang saat menjadi raja Dwarawati mendapat gelar Sri Kresna. Ia dikenal sebagai pengayom yang bijaksana dalam kepemimpinannya. (ziz/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: