Awas! Ketumbar Dicuci Bahan Kimia

Awas! Ketumbar Dicuci Bahan Kimia

FOTO ADisperindagkop dan DKK Sisir Tengkulak di Pasar Kroya KROYA-Munculnya kasus pencampuran zat kimia pada prosesi pencucian bumbu dapur jenis ketumbar dan lada agar terlihat putih dan bersih hingga menarik pembeli di kota besar membuat was-was di Kabupaten Cilacap. Dua dinas masing-masing Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi dan Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap (DKK) pun bertindak cepat dengan menyisir pedagang bumbu dapur di Pasar baru Kroya. “Kami mendatangi sejumlah pedagang besar (di Kroya, red) yang selama ini menjadi tempat kulakan bagi para pedagang lainnya di Cilacap khususnya untuk bumbu ketumbar,” kata Kasi Tata Perniagaan Disperindagkop dan UMKM Kabupaten Cilacap Warsun didampingi Nuraeni. Sidak tersebut juga melibatkan Kepala UPT Disperindakop Wilayah Kroya Endah Iriani serta Fitriatin dari DKK Kabupaten Cilacap sekaligus Kepala Pasar Kroya Sadimun, Senin (14/3). Dikatakan Warsun, kabar tersebut telah membuat kekhawatiran di tingkat konsumen. Sehingga, Pasar Kroya disisir karena sebagai pasar induk dari berbagai pasar yang ada di Kabupaten Cilacap. Menurut Warsun, dugaan adanya kandungan kimia memang ada pada ketumbar dan merica. Secara kasat mata, kata dia, untuk bumbu ketumbar ada dua jenis. Yakni jenis ketumbar coklat dan ketumbar putih. Ketumbar coklat merupakan ketumbar yang dipasok tengkulak dari Magelang. Ketumbar ini diperkirakan sebagai ketumbar yang masih murni dan belum dilakukan pencucian. “Sedangkan jenis ketumbar yang kedua yaitu jenis ketumbar yang lebih putih. Diperkirakan sudah melalui proses pencucian. Ketumbar ini dipasok oleh pedagang dari Cirebon,” katanya. Ditambahkannya, warna ketumbar yang lebih putih memang dimaksudkan agar lebih menarik dan terlihat lebih bersih.  Hanya saja, ketika ditanyakan kepada para pedagang, tidak satupun yang mengetahui proses pencuciannya. Sebab, mereka sudah mendapatkan barang dari para tengkulak dalam kondisi tersebut. Diakuinya, untuk dapat mengetahui zat kimia apa yang digunakan untuk mencucinya, dinas perlu melakukan uji laboratorium. “Hampir semua pedagang mempunyai dua jenis ketumbar, yang satu kecoklatan dan yang kedua putih,” kata Fitrianti dari DKK Cilacap. Dikatakan dia, untuk sementara hasilnya baru tahap identifikasi. Yakni ketumbar yang warnanya lebih putih yang dipastikan melalui proses pencucian dengan bahan tertentu. Sampai saat ini, sidak belum mendapat kesimpulan karena masih harus diuji laboratoorium terlebih dahulu. (yan/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: