Longsor, Akses Kendaraan Putus Total

Longsor, Akses Kendaraan Putus Total

Butuh Alat Berat MAJENANG-Jalan yang menghubungkan Kecamatan Majenang dengan Wanareja melalui Desa Cibeunying putus total sejak Jumat (11/3) petang lalu karena tertimbun tanah longsor. Longsor terjadi karena hujan deras yang melanda wilayah tersebut.  Informasi yang diterima Radarmas menyebutkan, longsor menutup jalan sepanjang 50 meter dengan ketinggian tanah sekitar 8 meter. Hal ini membuat jalan tidak bisa dilalui sama sekali. Baru pada Minggu (13/3) siang kemarin, kendaraan roda dua bisa melintas setelah warga bersama aparat terkait melakukan kerja bakti. "Ya, tadi sudah ada kerja bakti dengan melibatkan warga kita dan Cigintung (Kecamatan Wanareja-red) bersama aparat," ujar Kepala Desa Cibeunying, Rusdi, kemarin. Dia menjelaskan, pagi kemarin warga melakukan kerja bakti. Pekerjaan dengan membuat jalur alternatif di atas jalan yang tertimbun longsor. Untuk sementara, jalan kini sudah bisa dilalui sepeda motor. Sementara mobil dan kendaraan roda empat lainnya belum diperbolehkan melintas. "Kerja bakti tadi (kemarin) belum bisa membuang tumpukan tanah. Justru kami membuat jalan alternatif," ujarnya. Untuk bisa membuka akses jalan dibutuhkan alat berat. Pihaknya kemarin sudah meminta bantuan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap melalui kepala UPT BPBD Majenang. Permintaan ini dilayangkan karena tenaga manusia tidak mungkin bisa membuka akses jalan. "Tidak mungkin pakai tenaga manusia karena timbunan longsor sangat tebal. Sekitar delapan meter dan panjangnya lima puluh meter," katanya. Kepala BPBD Kabupaten Cilacap, Tri Kumara melalui Kepala UPT BPBD Majenang, Edi Sapto Prihono mengakui hal tersebut dan sepakat pembukaan akses jalan harus menggunakan alat berat. "Butuh alat berat untuk membuka akses jalan," katanya. BPBD memastikan, lokasi tanah longsor itu jauh dari pemukiman warga dan tidak ada korban jiwa. Tanah yang longsor sebagian besar berasal dari hutan pinus milik Perhutani. Hanya sebagian kecil yang merupakan lahan milik warga. (har/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: