Peluang Terakhir Berikan Medali Bagi Kontingen

Peluang Terakhir Berikan Medali Bagi Kontingen

Khansa Intan Fauziah, Perenang Cilik Andalan Majenang Ukuran tubuh kerap membawa hambatan bagi seseorang untuk bisa unjuk gigi dan meraih prestasi dalam bidang olah raga. Karena, dalam olah raga lebih mengutamakan kekuatan fisik yang ditopang oleh ukuran tubuh. Namun, itu tidak berlaku bagi Khansa Intan Fauziah, siswa kelas 6 SD Muhammadiyah Cilopadang Kecamatan Majenang, HARYADIN NURYADIN-Majenang Melihat postur tubuh Khansa Intan Fauziah, siswa kelas 6 SD Muhammadiyah Cilopadang Kecamatan Majenang, jauh dari kesan atlet. Apalagi jika melihat tumpukan piala di rak sekolah tersebut. Nyaris tidak ada gambaran kalau piala itu sebagian disumbangkan oleh putri pertama Herlin Arbiah Prihartini dan almarhum Fauzi tersebut. Tubuhnya yang mungil tidak menggambarkan dirinya sebagai atlet renang dan tergabung dalam kontingen POPDA Seni Kecamatan Majenang. Namun, semua itu hilang ketika melihat raihan prestasi terakhir. Dia meraih perungu untuk kategori beregu. Dia bersama 4 anggota tim mencatat waktu yang signifikan untuk gaya ganti beregu. "Ini yang pertama kali Khansa dapat medali di POPDA," ujar Heru Tomo, Kepala SD Muhammadiyah Cilopadang. Selama ini, katanya, Khansa sudah berulang kali memberikan piala dan medali bagi sekolah kebanggannya. Medali ini tentu didapat dari ajang renang yang sudah digeluti semenjak dirinya masih duduk di taman kanak-kanak. Ajang itu adalah POPDA tingkat Kecamatan Majenang. Karena menjadi yang terbaik, Khansa lalu masuk dalam kontingen Kecamatan Majenang dan bertarung di tingkat Kabupaten. Hanya saja, dia belum pernah menyumbangkan medali bagi kontingen Majenang. Bagi Heru dan Khansa, POPDA 2016 ini membawa kesan tersendiri. Pasalnya, ajang ini merupakan agenda terakhir yang diikuti Khansa karena sudah duduk di kelas 6. Hingga tahun depan dipastikan dia sudah duduk dibangku SLTP. Keterlibatannya yang terakhir itu sepertinya memberikan dorongan bagi Khansa untuk berbuat semaksimal mungkin. "Ini yang terakhir dan mampu mendulang medali," ujarnya. Heru menambahkan, anak didiknya ini tidak hanya jago dalam renang. Namun juga memiliki prestasi dibidang akademik. Bukti sahih adalah Khansa tidak pernah keluar dari tiga besar tiap akhir semester. Nilai matematikanya kerap lebih tertinggi dibandingkan siswa lain. Karenanya, sekolah lalu mengirimkannya dalam ajang lomba Matematika di Kabupaten Purbalingga bulan lalu. "Dia mampu masuk dua puluh besar dari delapan ratusan peserta," ujarnya. Dalam renang, Khansa memiliki spesifikasi jarak jauh. Dari vidoe yang diperlihatkan kepada Radarmas, Khansa nampak unggul pada gaya punggung jarak 200 meter. Kekuatan ini diakui oleh orang tuannya. "Dia kuat di jarak jauh. Nafasnya juga panjang," ujar Herlin. (*/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: