Tunggul Wulung-Wirasaba Bisa Saling Dukung

Tunggul Wulung-Wirasaba Bisa Saling Dukung

bandara_tunggul_wulungGanjar : Dua Bandara Malah Bagus CILACAP - Bandar Udara (Bandara) Tunggul Wulung, Cilacap dinilai masih kalah dengan Wirasaba di Kabupaten Purbalingga. Hal ini membuat pemerintah pusat lebih melirik bandara milik TNI itu untuk dikembangkan. "Lebih visible Purbalingga untuk pengembangan," ujar Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Dia mengaku tidak mempermasalahkan adanya dua bandara di wilayah eks Karsidenan Banyumas, yakni Wirasaba dan Tunggul Wulung. Keduanya bisa saling mendukung untuk mobilitas warga dan kegiatan ekonomi lainnya. "Bagus kalau ada dua," ujarnya. Dia  mengaku tidak terlalu banyak tahu mengenai rencana pengembangan Bandara Tunggul Wulung, termasuk penambahan landasan pacu. Demikian juga dengan keinginan masyarakat Kabupaten Cilacap agar bandara ini dikembangkan lebih jauh lagi. "Nggak tahu saya," ujarnya saat dicecar pertanyaan mengenai rencana penambahan landasan pacu. Hanya saja, Ganjar mengakui Bandara Tunggul Wulung masih tetap bisa dipertahankan. Terlebih karena saat ini sudah ada sekolah penerbangan di sana dan mampu melahirkan calon penerbang handal. Selain itu, Tunggul Wulung juga masih bisa dipakai untuk penerbangan komersial. Dia berharap bandara di pesisir selatan Pulau Jawa ini tetap dipertahankan. "Biar saja tetap hidup. Kan masih bisa untuk sekolah (penerbangan, red). Juga untuk penerbangan lainnya. Dua (bandara) malah lebih bagus," tegasnya. Seperti diberitakan, pihak bandara Tunggul Wulung sedang merencanakan penambahan landasan pacu sekitar 500 meter. Penambahan landasan pacu ini dimaksudkan untuk menampung pesawat dengan ukuran berat, bahkan maskapai penerbangan Garuda juga sudah siap untuk mendaratkan pesawatnya di Bandara yang dulunya dibangun Pertamina ini. Terkait penggunaan bandara oleh masyarakat, pada tahun 2014 silam, Tunggul Wulung   telah melayani 17.266 penumpang dengan rute penerbangan Cilacap-Halim Perdana Kusuma  2 kali sehari dan Cilacap-Semarang 1 kali sehari. Dengan luas lahan sekitar 45 hektare, Bandara Tunggul Wulung menjadi kandidat yang menjanjikan sebagai lanud komersil di Jateng bagian selatan. (har/ziz) Disperindagkop Siap Fasilitasi Sariman KEDUNGREJA - Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Cilacap memastikan siap untuk memfasilitasi Sariman, agar kreasinya berupa mini roller bisa mendapatkan sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI). Langkah pertama adalah membimbing Sariman agar bisa membuat proposal ke dinas. "Kita akan fasilitasi. Pertama tentu bimbingan untuk membuat proposal dulu," ujar Kepala Disperindagkop Cilacap, Dian Arinda Murni. Kepada Radarmas dia mengatakan, permasalahan yang dihadapi Sariman adalah keterbatasan alat dan kemampuan. Hal ini yang kemudian membuat mini roller hasil kreasinya masih belum layak atau laik pakai. Bahkan bisa dikatakan jauh dari sempurna karena keterbatasan tersebut. "Karenanya akan kita fasilitasi alat dan pelatihan," katanya. Dia mengakui, untuk bisa mendapatkan SNI dibutuhkan waktu panjang. Karenanya dibutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak untuk menyempurnakan kreasi warga Desa Tambaksari Kecamatan Kedungreja tersebut. Dinas sendiri sudah berencana untuk mengandeng Politekhnik Cilacap karena adanya sumber daya manusia. Politekhnik diharapkan bisa memberikan bantuan dan alih pengetahuan kepada Sariman. Termasuk untuk melakukan rekayasa teknik lainnya. "Kita akan gandeng Politekhnik Cilacap untuk rekayasa mesin," katanya. Jika karya tersebut sudah laik atau layak pakai, maka Disperindagkop akan mendorong agar bisa mendapatkan SNI. Dengan demikian, alat ini bisa diproduksi lebih banyak lagi dan bisa dipakai warga Kabupaten Cilacap. "Kalau semua sudah laik, akan kita usulkan biar dapat SNI," katanya. Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengakui masih membutuhkan banyak waktu agar mini roller tersebut bisa mendapatkan SNI. Selama itu pula, alat ini sebenarnya belum bisa dipakai. Dia lalu mengusulkan agar ada kepastian mengingat alat ini sudah mulai dipakai dan disewakan. "Misalnya dengan label uji coba. Nanti ada uji coba dua karena ini sudah mulai dipakai," katanya. (har/) Cilacap Dijatah 1 Juta Tabung Gas MAJENANG - Alokasi tabung gas melon selama Maret akan mencapai  1.028.640 tabung. Jumlah tersebut disediakan untuk mengantisipasi libur nasional selama bulan tersebut. Diharapkan tidak ada kelangkaan di masyarakat. "Seluruh alokasi ini termasuk untuk libur nasional," ujar Koordinator Gas Cilacap, Indria Widya Waskita. Dia mengatakan, kebutuhan gas pada tengah bulan nanti bisa saja bertambah. Karenanya ada kemungkinan ditambah melalui tambahan fakultatif. Namun penambahan ini masih menunggu perkembangan yang ada. "Jika memang diperlukan, pasokan ditambah melalui kuota fakultatif," katanya. Untuk memastikan pasokan lancar, pihaknya melibatkan seluruh SPBU yang ada di Kabupaten Cilacap. Fasilitas penjualan bahan bakar ini disiagakan 24 jam pada saat libur nasional. Dengan demikian, masyarakat bisa mendapatkan gas dengan mudah. "Kita siapkan semua SPBU. Jumlahnya ada 24," katanya. Dari data yang ada, penambahan fakultatif kerap diberlakukan pada moment tertentu. Seperti saat terjadi kelangkaan gas pada akhir tahun lalu. Dengan demikian, pasokan kepada masyarakat bisa terpenuhi hingga tidak muncul kelangkaan. (har/)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: