Gubernur Lawan Banjir dengan Benih Unggul

Gubernur Lawan Banjir dengan Benih Unggul

Produksi Beras Jateng Ditarget Naik    CILACAP-Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menargetkan produksi beras akan mencapai 11,6 juta ton di tahun 2016. Jumlah ini meningkat 2 juta ton bila dibandingkan target produksi beras di 2014 silam. Meski memasuki musim penghujan, Gubernur masih tetap optimis akan mencapai target tersebut. Dalam Kunjungannya Panen Raya di Desa Mrenek, Kecamatan Maos Senin (29/2), Ganjar bahkan berani bertarung dengan banjir serta hama wereng yang mulai melanda. Ia bahkan sudah menyiapkan beberapa benih yang memang khusus ketika banjir terjadi. "Kan wereng tidak kita biarkan, kita urusi mereka (wereng-red),"ujarnya. Benih tahan banjir yang ia maksud yaitu benih inpari 30. Ia mengklaim benih tersebut mampu bertahan genangan banjir hingga dua minggu lamanya. "Input tadi itu saya katakan merupakan benih unggul,"kata dia. Terkait adanya beras asal Cilacap yang banyak dikonsumsi ke luar wilayah, Ganjar menilai tidak menjadi persoalan. Pasalnya beras produksi asal Jateng sudah diberi berbagai merk. "Kalau di pasar induk di Jakarta milik kita, namun merknya sudah bukan milik kita. Tetapi itu mekanisme pasar, buat saya tidak masalah asal petani bisa mendapatkan harga yang bagus,"jelasnya. Dia menyambut baik upaya dari Kementerian Pertanian untuk melakukan roadshow dengan membagikan beras premium yang murah. "Harganya jualnya hanya Rp 7.500, sedangkan bila di pasaran bisa mencapai Rp 10.000," tuturnya. Meski murah, lanjut dia, sudah menjanjikan, sebab petani hanya meminta Rp 5.000 pun untungnya sudah sangat signifikan. Pemprov Jateng pun belum berencana untuk menganggarkan beras premium murah tersebut. Alasannya, program pemerintah pusat yang sudah ada akan direplikasi saja. "Yang penting bulog kita minta bulog untuk menjaga penyerapan gabah ke petani,"tandasnya. Sehingga Gubernur meminta adanya laporan dari bulog. Bila perlu ia akan meminta laporan hari ini (29/2) juga. Agar pada awal Maret yang menjadi musim panen untuk menjaga harga beli dari petani. Karena selama maret, menjadi momen untuk panen raya di Jateng. Terpisah, dalam kunjungannya ke Desa Mrenek, Kecamatan Maos Senin (29/2) kemarin, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan untuk sawah yang terdampak banjir, sudah mengantisipasinya. Upayanya lanjut Amran, petani yang sawahnya terdampak banjir, akan diberikan bantuan dalam bentuk asuransi sebesar Rp 1 juta. "Kita sudah siapkan sekitar satu juta hektare diseluruh Indonesia,"tandasnya. Selain itu, Mentan juga meluncurkan beras premium seharga Rp 7.500. Tujuannya, lanjut dia, untuk memotong mata rantai pasok yang selama ini terlalu panjang. "Itu sebagai solusinya,"imbuhnya. (rez/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: