Banjir Bandang, Jembatan Cibalung Ambruk

Banjir Bandang, Jembatan Cibalung Ambruk

TENGAHCIMANGGU-Jembatan Cikawung yang ada di Dusun Jambu Luwuk Desa Cibalung, ambruk setelah sungai itu meluap, Rabu (24/2) lalu. Pondasi jembatan tidak mampu menahan gempuran air bah yang mengalir kencang setelah wilayah Kecamatan Cimanggu diguyur hujan deras sepanjang Rabu siang. Akibatnya, lalu lintas antara warga Desa Cisalak, Cibalung dan Bantarpanjang terganggu. "Jembatan ambruk Rabu. Ambruk setelah hujan reda," ujar Ny Warsidah, warga Desa Cibalung, Kamis (25/2) kemarin. Dia menambahkan, hujan sepanjang siang hingga sore kemarin sangat deras dan menyapu pondasi sungai. Demikian juga dengan tanggul yang ada di sisi barat jembatan, ikut ambruk. Hanya saja, air tidak sampai naik ke atas tanggul hingga pemukiman warga aman dari genangan. "Air tidak sampai naik ke atas tanggul," katanya. Camat Cimanggu, Buddy Haryanto mengatakan, pihaknya langsung melakukan upaya darurat dengan mengerahkan warga. Mereka melakukan kerja bakti agar jembatan itu bisa dilalui kendaraan roda dua. "Jembatan sekarang (kemarin) sudah bisa dilewati sepeda motor," katanya kepada Radarmas. Dia menambahkan, jembatan tersebut berada di jalan Kabupaten yang menghubungkan Desa Bantarpanjang, Cibalung, Cisalak hingga Kuta Bima. Untuk sementara kendaraan roda empat harus memutar melalui jalur lain yang tentu saja lebih jauh. "Jembatan ini ada di jalur kabupaten," katanya. Hujan deras kemarin juga mengakibatkan jalan di Desa Bantarpanjang tertutup longsor. Namun dia memastikan titik longsor ini sudah dibongkar warga setelah melakukan kerja bakti sepanjang pagi hingga siang kemarin. "Ada jalan tertimbun longsor. Tapi sekarang sudah bersih," katanya. Pihaknya juga mencatat ada satu rumah warga di RT 01 RW 02 Desa Bantarpanjang yang nyaris ambruk akibat tertimpa tanah longsor. Rumah milik Agus ini rusak ringan dibagian teras dan langsung mendapatkan pertolongan warga. "Hanya bagian teras yang tertimpa. Warga langsung kerja bakti," katanya. Kepala UPT Dinas Bina Marga SDA ESDM Majenang, Darwoko mengatakan, penanganan darurat segera dilakukan. Harapannya, jembatan bisa segera dilalui kendaraan roda dua. Upaya ini akan melibatkan instansi lain seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). "Akan kita koordinasikan terlebih dahulu dengan instansi terkait seperti BPBD," katanya. Dia mengatakan, kerusakan pada jembatan ini tergolong parah. Pasalnya, pondasi dan sayap jembatan sampai ambrok setelah diterjang banjir bandang. Hal ini membuat glagar dan lantai jembatan turun ke dasar sungai. "Pondasi dan sayap jembatan rusak," tandasnya. Ditempat lain, Kodim Cilacap memastikan menyiagakan seluruh personil yang ada menghadapi ancaman bencana. Seluruh personil tersebut dilibatkan untuk membantu Pemerintah Kabupaten Cilacap dan akan digerakan jika terjadi bencana. Hal ini terlihat dalam Apel Siaga Bencana yang digelar Kamis (25/2) kemarin di alun-alun Majenang. Kasdim Cilacap, Mayor Inf Raji saat membacakan sambukan Dandim Cilacap, Letkol Inf Deni Gunawan SE mengatakan, apel ini bertujuan untuk membangun sinergi dengan instansi terkait. Upaya ini dilakukan sekaligus guna mengantisipasi dampak dari bencana alam yang bisa saja muncul. "Tujuannya untuk membangun sinergi dan konsolidasi," ujarnya. Apel ini, lanjutnya perlu dilakukan mengingat Kabupaten Cilacap memiliki tingkat kerawanan bencana yang tergolong tinggi. Mulai dari banjir, tanah longsor, kekeringan dan gunung meletus. Tanah longsor dan banjir saat ini menjadi ancaman paling serius seiring dantangya musim penghujan. Kerawanan ini ditambah lagi dengan geografis wilayah itu yang terdiri atas pantai dan pegunungan. "Dari ke empat ancaman itu, yang mungkin terjadi saat ini adalah banjir dan tanah longsor," katanya. Karenanya dia meminta semua pihak untuk meningkatkan waspada dan selalu siaga mengantisipasi datangnya bencana. Selain itu, langkah-langkah mitigasi juga harus dilalakukan agar bisa menghindari korban jiwa akibat bencana alam. Dia juga meminta agar semua pihak bisa berkaca pada pengalaman penanganan bencana tahun sebelumnya dan melakukan evaluasi. Jika terdapat kekurangan hendaknya diperbaiki. Dalam kesempatan itu Dandim juga memberikan 4 petunjuk. Pertama adalah perangkat di wilayah terus meningkatkan kesiagaan dan kewaspadaan. Kedua, dinas dan instansi terkait senantiasa waspada. Dia juga meminta agar seluruh peralatan dan logistik yang ada selalu diperiksa secara rutin. "Ke empat, saya meminta warga aktif dalam meminimalisir dampak bencana alam," tandasnya. Apel siaga kemarin melibatkan personil TNI, Polri, BPBD, relawan, organisasi massa, petugas medis serta anggota Linmas. Inspektur upacara, Mayor Inf Raji meninjau peralatan, kendaraan dan personil yang dilibatkan. (har/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: