Waspadai Penyebaran Demam Berdarah
[caption id="attachment_99874" align="aligncenter" width="100%"] Ilustrasi[/caption] CILACAP- Pada musim hujan seperti saat ini, perlu diwaspadai penyebaran Demam Berdarah Dengue (Dengue Haermornagic Fever) yang disebabkan virus Dengue dari nyamuk Aedes Aegypti. Meski penyakit ini, mudah ditangani dan diatasi, namun menjadi cukup mematikan apabila terlambat dalam mengatasinya. Dosen Akper Serulingmas, Puji Suwariyah M Kep, menyatakan anak berusia 15 tahun kebawah lebih beresiko terkena demam berdarah. Oleh karena itu pengawasan terhadap aktivitas anak menjadi penting, terutama pada pagi hari pukul 06.00 s/d 09.00 dan sore hari pukul 15.00 s/d 17.00. Pasalnya, pada jam tersebut nyamuk demam berdarah melakukan praktek penyebaran. "Nyamuk demam berdarah hanya menggigit korbannya pada jam-jam tertentu saja. Nyamuk ini memiliki disiplin yang tinggi menjalankan kehidupan dan praktek penyebaran penyakit ini. Kebanyakan masyarakat memang sudah familiar dengan penyakit yang satu ini, namun sekali lagi jangan diremehkan, karena sifatnya yang gampang menyebar dan mewabah ini." terang Puji. Untuk menghindari resiko terjangkit DBD, paling efektif tentunya dengan menurunkan populasi nyamuk. Cara-cara mencegah demam berdarah yang bisa dilakukan dengan melakukukan 3M yakni Menguras, Menutup dan Mengubur. Selain itu, Puji juga merinci perlunya menghindari ruangan yang lembap, penggunaa obat anti nyamuk atau menanam tanaman anti nyamuk. "Usahakan sinar matahari selalu masuk ke dalam ruangan dan perbaiki sirkulasi udara. Jangan biarkan pakaian kotor menumpuk atau bergantungan. Pertahankan kebersihan korden atau tirai yang ada dikamar atau ruangan keluarga," sarannya. Gejala Demam Berdarah Infeksi virus Dengue, diurai Puji, menimbulkan gejala–gejala yang bervariasi. Gejala umumnya biasanya disertai demam tinggi mendadak yang tidak bisa diobati dengan obat panas biasa, sering mual terkadang sampai muntah, nafsu makan pun berkurang. Selain itu terdapat nyeri pada perut dan susah untuk buang air besar. "Gejala lain yang ditimbulkan adalah kepala terasa pusing dan nyeri panas di belakang bola mata," imbuhnya Puji sekali lagi juga menegaskan, bahwa anak–anak sangat rentan terkena demam berdarah. Apalagi di saat cuaca yang tidak menentu, terkadang panas dan seketika berubah menjadi dingin. Oleh karena itulah, tibdak pencegahan setiap hari untuk mengurangi resiko terkena demam berdarah harus dilakukan secara disiplin. (adv/ziz)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: