Diwacanakan Tiket Teluk Penyu Naik Rp 15.000

Diwacanakan Tiket Teluk Penyu Naik Rp 15.000

FOTO AMencakup Benteng Pendem, dan Kawasan THR CILACAP-Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Cilacap terus melakukan perencanaan penataan obyek wisata andalan, Pantai Teluk Penyu. Terbaru, Disparbud mewacanakan untuk menaikkan tiket masuk Pantai Teluk Penyu menjadi Rp 15.000. Sekarang ini, tiket masuk sendiri masih Rp 5.000. "Jadi, wacana kenaikan tiket ini mencakup beberapa kawasan. Pengunjung cukup membayar satu kali. Dan mereka tinggal masuk," kata Kepala Disparbud Cilacap, Murniyah kepada Radar Banyumas. Besaran Rp 15 ribu sendiri diperhitungkan dengan tiket masuk Pantai Teluk Penyu Rp 5 ribu, Benteng Pendem Rp 5 ribu dan kawasan THR Rp 5 ribu. Wacana mengajukkan kenaikan harga tiket masuk di obwis Pantai Teluk Penyu bukan tanpa alasan. Disparbud memandang kenaikan tarif akan membuat tata kelola perpariwisataan di Cilacap lebih rapi. "Wacana masih digodok, namun ide secara bertahap diarahkan menuju kesana," ucapnya. Murniyah menginginkan agar pengelolaan Pantai Teluk Penyu lebih tertib. Ia mencontohkan obwis Dufan yang memang mahal, namun sudah bisa masuk di semua lokasi wisata. "Jadi kita ingin agar para pengunjung bisa menikmati seluruh lokasi seperti Benteng Pendem, THR, dan Teluk Penyu ketika berkunjung," ujarnya lagi. Diakuinya, wacana ini menjadi langkah cepat Disparbud mengingat Murniyah baru menjabat sekitar satu bulan. Akan tetapi, Murniyah selalu mengatakan, semua program dan anggaran, hanya meneruskan serta menyesuaikan dengan kepala dinas yang dulu. "Yang terpenting kita fokus pada revitalisasi Teluk Penyu," terangnya. Sentuhan lain yang dilakukan saat ini adalah dengan menghidupkan kembali Taman Hiburan Rakyat (THR) yang sempat mangkrak pada Minggu (21/2). Selain kolam renang, THR juga akan ditambah dengan gedung iptek. Tidak main-main, nilai gedung iptek tersebut mencapai Rp 330 juta. Disparbud setidaknya harus menyediakan daya hingga 3.000 watt per harinya untuk pemenuhan elektrifikasi di THR.     "Pengadaan alat peraga langsung berasal dari Jakarta,"jelasnya. (rez)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: