Suka Merawat Keris

Suka Merawat Keris

PERSONA    Bagi sebagian orang, merawat barang antik merupakan hal yang membutuhkan keuletan. Meski terbilang banyak menyita waktu, namun apabila memang sudah menjadi minat maka akan dilakukan dengan sungguh-sungguh. Hal itulah yang dialami oleh Sakiman (67) pensiunan Dinas Cipta karya dan Tata Ruang (DCKTR). Kegemaran merawat barang antik seperti keris, dimulai saat dirinya menjadi juru kunci di Rusunawa I. Diakuinya, ia terpengaruh dari para peziarah dan dari juru kunci pendahulunya. "Jadi ikut melestarikan budaya lokal juga," ujarnya dengan fasih. "Merawat keris itu mudah-mudah susah," tuturnya. Namun demikian, dia memiliki tips tersendiri dalam merawat keris. Dikatakannya, ia biasa menggunakan jeruk nipis yang disiramkan ke badan keris. Tips ini, kata dia, terhitung mudah dan murah dilakukan bagi orang awam penyuka barang antik, khususnya keris. Setelah dicuci, sarannya segera untuk dilap menggunakan kain yang lembut. Terlebih bagi barang antik yang berbahan antik. "Ditambah ada sedikit berbagai ritual khusus untuk menghormati leluhur," bebernya. Tempo membersihkannya yang paling pas, ucapnya, yakni satu tahun sekali. Untuk mencucinya, cara yang paling sederhana adalah dengan menggunakan karet sebagai alas. Tujuannya adalah untuk meminimalisir goresan barang antik, apapun bentuknya. "Baiknya kita menyimpan porselen yang berukuran kecil di dalam lemari pajang dan porselen, dengan ukuran besar seperti guci bisa anda letakkan ditempat yang sesuai dan juga aman," sarannya.(rez/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: