70 Pendaki Dibayangi Cuaca Ekstrem

70 Pendaki Dibayangi Cuaca Ekstrem

[caption id="attachment_98342" align="aligncenter" width="100%"]Ilustrasi Ilustrasi[/caption] PURBALINGGA- Sebanyak 70 pendaki dari berbagai wilayah kini masih berada di jalur pendakian Gunung Slamet. Mereka berada di bawah ancaman cuaca ekstrem. Selain cuaca ekstrem, jalur pendakian via Posko Bambangan Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja, Purbalingga juga mengalami kerusakan. “Kami minta para pendaki terutama yang masih pemula untuk mengikuti petunjuk seniornya. Karena cuaca masih ekstrem. Tim SAR masih memantau dan berjaga di posko pendakian,” kata salah satu petugas jaga Pos Bambangan, Slamet Ardianzah, Selasa (9/2). Slamet mengaku, sejak Minggu (7/2) kemarin, cuaca di puncak Slamet masih terpantau hujan dengan intensitas tinggi. Masih ada sekitar 70 pendaki yang berada di jalur pendakian. Hingga kemarin, mereka masih terpantau dalam kondisi aman dan akan segera turun. Sempat ada tiga pendaki yang dikabarkan hilang kontak. Mereka naik dari wilayah Pemalang. Pihak keluarga mencari hingga ke Bambangan. Akhirnya, setelah melalui koordinasi, ketiga pendaki itu diketahui sudah turun dengan selamat di jalur pendakian Pemalang. Kepala Desa Kutabawa, Edi Suroso mengakui, penutupan sementara pendakian itu sudah melalui kesepakatan bersama antara pengelola, pemerintah dan Tim SAR. Hal itu dilakukan untuk menjaga agar tidak ada kejadian yang menyebabkan kerugian jiwa. “Kita sudah sepakat menghentikan sementara pendakian sampai beberapa hari kedepan. Nantinya setelah dilihat cuaca sudah normal, maka akan dibuka kembali,” jelasnya. Seperti diketahui, intensitas hujan yang tinggi beberapa hari terakhir dan cuaca ekstrim mengharuskan pengelola pendakian Gunung Slamet Bambangan Karangeja harus menutup sementara jalur pendakian favorit itu. Penutupan sementara dilakukan mulai Minggu (7/2) malam kemarin. Tak hanya alasan cuaca ekstrem, alasan jalur pendakian ditutup sementara karena jalur pendakian yang ada saat ini kondisinya dinilai sudah rusak. Penyebabnya karena dalam empat hari terakhir, hampir 2.000 pendaki melintasi jalur itu. ”Penyetopan pendaki mulai malam kemarin dilakukan karena kunjungan pendaki sudah terlalu padat. Sesuai data yang masuk kepada kami, hampir 2.000 pendaki datang. Sebagian besar sudah turun,” paparnya. (amr/bdg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: