Ramadan Waktu Emas untuk Meraih Keberkahan

Ramadan Waktu Emas untuk Meraih Keberkahan

Staf Asrama Unggulan UMP, Nesa Trisnawati, S.Ak--

Oleh: Nesa Trisnawati, S.Ak

(Staf Asrama Unggulan UMP)

Waktu Emas untuk Meraih Keberkahan merupakan kesempatan luar biasa yang hadir di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Dalam momen-momen ini, setiap detik terasa begitu berharga, karena di dalamnya terdapat banyak rahmat dan keutamaan yang sangat dinantikan oleh umat Muslim.

Seperti yang disampaikan dalam hadis Rasulullah SAW: "Barangsiapa yang berdiri (melakukan ibadah) pada malam Lailatul Qadar dengan penuh iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim).

Di antara 10 malam terakhir, ada malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu malam Lailatul Qadar, yang menjadi harapan setiap hamba untuk meraih pengampunan dan keberkahan dari Allah SWT. Oleh karena itu, setiap amal ibadah yang dilakukan di malam-malam ini memiliki nilai yang sangat besar.

Salah satu keistimewaan dari 10 hari terakhir Ramadhan adalah kesempatan untuk memperbanyak ibadah dengan penuh khusyuk. Salat malam (tahajud), doa, serta tilawah Al-Qur'an menjadi ibadah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan secara intensif.

Ini adalah waktu terbaik untuk memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah berlalu, sekaligus memperbanyak permohonan kepada Allah untuk diberi keberkahan hidup, kesehatan, dan keselamatan.

Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surah Al-Qadr ayat 3, "Malam Lailatul Qadar lebih baik daripada seribu bulan." Pada malam ini, Allah SWT turun ke langit dunia dengan membawa rahmat-Nya yang luar biasa, membuka pintu pengampunan seluas-luasnya.

Selain itu, 10 hari terakhir Ramadhan juga menjadi waktu yang tepat untuk memperbaiki hubungan dengan sesama. Membantu orang lain, berbagi dengan yang membutuhkan, dan memperbanyak sedekah adalah bentuk keberkahan yang bisa didapatkan dengan memperbaiki niat dalam berbagi.

Seperti dalam sebuah hadis, "Sedekah itu tidak mengurangi harta. Bahkan, sedekah justru mendatangkan berkah dalam hidup kita." (HR. Muslim).

Di bulan yang penuh rahmat ini, setiap amal yang dilakukan, sekecil apapun, akan dilipatgandakan pahalanya. Dengan berbagi kebahagiaan, kita juga bisa merasakan kedamaian dan keberkahan dalam hati, yang membawa pengaruh positif dalam kehidupan sehari-hari.

Akhirnya, 10 hari terakhir Ramadhan mengingatkan kita tentang pentingnya memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Setiap detik yang terlewat sangat berharga, dan menjadi momentum untuk terus memperbaiki diri.

Seperti yang dikatakan oleh Imam Syafi’i, "Jangan sia-siakan waktu yang diberikan Allah. Setiap detik yang berlalu adalah peluang yang tidak akan terulang."

Menyambut waktu emas ini, mari kita tingkatkan kualitas ibadah, penuhkan hati dengan doa, dan jadikan Ramadhan sebagai bulan penuh makna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: