Akses Kesehatan Gratis Diperluas, DPRD Minta Pemprov Perkuat Sosialisasi

Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah Setya Arinugroho .-JUNI R/RADARMAS-
PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Setya Arinugroho, mengapresiasi pelaksanaan Program Pemeriksaat Kesehatan Gratis (PKG) yang mulai diberlakukan pada 19 Februari 2025. Ia berharap program ini dapat disebarluaskan secara efektif dan berjalan optimal sehingga dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat di Jawa Tengah.
“Kami DPRD terus mendukung agar program ini tetap berjalan dan mendapat dukungan dari semua pihak karena dengan adanya program ini masyarakat khususnya di Jawa Tengah dapat dengan mudah mendapat layanan Kesehatan yang terbaik” ujar Setya Arinugroho
Provinsi Jawa Tengah sudah menyiapkan sekitar 881 pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang tersebar di 35 Kabupaten/Kota. Ia menegaskan, bahwa program PKG menjadi Langkah strategis dalam upaya deteksi dini berbagai penyakit.
"Pemeriksaan Kesehatan Gratis ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan Kesehatan dan bisa mendeteksi lebih dini penyakit yang diderita oleh seseorang, sehingga bisa mencegah penyakit menular maupun tidak menular. Pemeriksaan ini juga diharapkan mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat khususnya di Jawa Tengah agar seluruhnya dapat merasakan fasilitas pemeriksaan yang layak," paparnya.
Lebih lanjut, pada kesempatan wawancara bersama Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yunita Dyah Suminar (7/2/2025) sore program PKG menyasar 3 kategori. Kategori pertama adalah masyarakat yang berulang tahun bagi masyarakat yang berusia diatas 18 tahun. Pemeriksaan kategori kedua bagi anak sekolah terutama di saat tahun ajaran baru. Kategori ketiga adalah pemeriksaan ibu hamil dan balita.
Dalam pelaksanaannya jenis pemeriksaan yang dilakukan berdasarkan usia dan kerawanan Kesehatan yang diderita pasien. Pemeriksaan yang didapatkan bayi baru lahir usia 0-2 hari akan mendapat layanan pemeriksaan meliputi pemeriksaan penyakit jantung bawaan kritis, penyakit empedu dan saluran empedu, pertumbuhan, hipertiroid kongenital dan hyperplasia adrenal kongenital.
Sementara balita akan mendapat layanan pemeriksaan meliputi pengecekan pertumbuhan, perkembangan, tuberculosis, telinga, mata, gigi, dan diabetes melitus.
Sementara untuk kategori Dewasa terdapat dua tahap. Tahap satu meliputi tekanan darah, diabetes melitus, gizi, tuberculosis, dan kanker. Adapula pemeriksaan tambahan seperti telinga, gigi, mata, dan pemeriksaan calon pengantin. Pada tahap dua pemeriksaan dewasa adalah pemeriksaan stroke, jantung, dan ginjal. Khusus lansia, pemeriksaan ditambah cek geriatric. Tak hanya itu semua, pemeriksaan ini juga mencakup skrining Kesehatan mental sebagai salah satu prioritas utama.
Program pemeriksaan Kesehatan gratis ini bisa masyarakat akses secara online melalui aplikasi SATUSEHAT mobile dan bisa langsung di unduh pada ponsel masing-masing. Jika ada kendala yang dialami masyarakat bisa langsung datang ke puskesmas terdekat dan mendaftar secara manual. Namun kepala dinas Kesehatan provinsi Jateng berharap agar masyarakat memaksimalkan pemanfaatan aplikasi yang ada karena disana sudah tercatat data skrining masing-masing individu sehingga memudahkan saat pengecekan.
Selin itu juga Dinkes membuka layanan panggilan di nomor 0811 262 2000, atau layanan melalui Whatsapp di 0811 2622 200.
Ketika dimintai pendapat tentang aspek teknis pelaksanaan PKG, Setya Arinugroho menekankan,pentingnya sosialisasi yang optimal kepada seluruh masyarakat Jawa Tengah agar manfaat program ini dapat dirasakan secara luas oleh semua kalangan.
“Programnya sudah sangat baik, Kami menilai perlu ada dukungan sosialisasi yang maksimal agar kebermanfaatan program cek Kesehatan gratis ini dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat” ujarnya.
Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) memberikan manfaat besar, terutama bagi masyarakat yang kesulitan mengakses layanan kesehatan. Di daerah terpencil atau bagi kelompok ekonomi lemah, fasilitas kesehatan sering kali sulit dijangkau, baik karena keterbatasan biaya maupun akses transportasi. Dengan adanya PKG, masyarakat dapat memperoleh pemeriksaan kesehatan tanpa harus mengkhawatirkan biaya, sehingga potensi deteksi dini penyakit meningkat. Namun, keberhasilan program ini sangat bergantung pada sosialisasi yang luas dan efektif.
“Masyarakat terutama anak muda sebagai pengguna medsos yang masiv, perannya sangat dibutuhkan terutama dalam mensosialisasikan program ini. Diperlukan juga kerjasama antar berbagai elemen seperti karangtaruna, kepala desa, yang memang aksesnya sulit untuk menyebarluaskan informasi adanya pemeriksaan Kesehatan gratis.” Tambah Ari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: