Terendah, Pengangguran Terbuka Purbalingga Hanya 29.713 Orang

Tim BPS Purbalingga saat audiensi dengan Wabup Dimas Prasetyahani, Senin 10 Maret 2025.-Prokompim Setda Purbalingga untuk Radarmas-
PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Tingkat pengangguran terbuka (TPT) Kabupaten Purbalingga mencapai 29.713 orang. Jumlah itu terendah dibandingkan kabupaten lain di wilayah Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen).
Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) Purbalingga, TPT Purbalingga berada di angka 4,96 persen, lebih rendah dibandingkan kabupaten lainnya. Dari total angka pengangguran tersebut, pengangguran terbuka perempuan 3,10 persen atau sekitar 7.689 orang.
Sementara pengangguran terbuka laki-laki hanya 6,28 persen atau sekitar 22.024 orang. Sehingga total laki-laki dan Perempuan = 29.713 orang.
Kepala BPS Purbalingga, Slamet Romelan menjelaskan, salah satu faktor yang menekan angka pengangguran terbuka di Purbalingga adalah dominasi sektor pertanian. Hampir 60 persen masyarakat Purbalingga bekerja di sektor ini, yang berkontribusi besar dalam menyerap tenaga kerja.
BACA JUGA:Angka Pengangguran Hingga Kemiskinan Masih Jadi PR 2024
BACA JUGA:Ini Jumlah Penduduk Usia Kerja dan Angka Pengangguran di Purbalingga
"Pada Agustus 2024 lalu distribusi pekerja pada kategori manufaktur dan jasa-jasa menurun. Sedangkan persentase penduduk yang bekerja di pertanian, share-nya meningkat,” paparnya saat audiensi dengan Wakil Bupati Purbalingga Dimas Prasetyahani di Ruang Kerja Wabup, Senin 10 Maret 2025.
Wabup Dimas mengapresiasi TPT Purbalingga yang saat ini di angka 4,96 persen. Menurutnya, rendahnya angka pengangguran di Purbalingga ini tidak lepas dari berbagai program yang telah dilakukan, seperti pelatihan kerja, fasilitasi wirausaha, serta kerja sama dengan industri, khususnya di sektor manufaktur dan UMKM.
“Meski demikian kita masih punya PR untuk menyediakan lapangan pekerjaan guna menyerap pengangguran yang masih ada. Sehingga kedepan, TPT Purbalingga syukur-syukur bisa menyentuh di angka 1 persen,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: