Pemkab Ajukan Hand Over Trans Banyumas Dibantu Renstra Kemenhub

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID – Menindaklanjuti hasil konsultasi dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Dirjenhubdat) pada 10 Januari 2025, Pemerintah Kabupaten Banyumas mengajukan upaya pengambilalihan dibantu Rencana Startegis (Renstra) Kementrian Perhubungan (Kemenhub) 2025-2029.

Kepala UPTD Sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Banyumas Taryono menjelaskan di tanggal 30 Januari 2025 Pemkab Banyumas dalam hal ini Sekretaris Daerah, Komisi II DPRD Kabupaten Banyumas, Dishub, Bappeda dan BKAD membawa usulan dan persyaratan ke Direktorat Angkutan Jalan Kemenhub.

"Di tanggal 30 Januari, tindak lanjut dari konsultasi sebelumnya di tanggal 10 Januari mengenai hand over trans Banyumas yang berakhir akhir tahun ini," jelasnya.

Kondisi anggaran pemkab tidak memungkinkan mengambil alih seluruh koridor Trans Banyumas. Sehingga diupayakan Kabupaten Banyumas menjadi lokus dalam Renstra Kemenhub tersebut.

BACA JUGA:Sempat Diumumkan Berhenti Operasi Sementara, Trans Banyumas Tetap Melayani Masyarakat Banyumas

BACA JUGA:Penumpang Trans Banyumas Turun Sepuluh Persen saat Libur Isra Mi'raj-Imlek

"Sambutannya positif. Kita menyampaikan permohonan dan persyaratan dokumen yang diperlukan. Sudah diterima oleh tim Kemenhub," terang Taryono.

Tentu masih ada proses yang harus dilalui. Data perkembangan jumlah penduduk, perkembangan jumlah kendaraan dan manfaat trans Banyumas bagi masyarakat diminta sebagai persyaratan.

Sebelumnya di tanggal 20 Januari 2025 sudah diupayakan agar bisa masuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). 

Akan tetapi naksah RPJMN sudah maju ke meja Sekretariat Negara. Sehingga upaya yang masih mungkin dilakukan ialah agar masuk Renstra Kemenhub 2025-2029. 

BACA JUGA:Cara Berwisata ke Pancuran Pitu Baturraden dengan Trans Banyumas, ini Kisaran Biayanya

BACA JUGA:Pengambilalihan Trans Banyumas Bertahap, Diupayakan Dibantu APBN

Taryono berharap usulan bisa masuk dalam Renstra Kemenhub. Sehingga Keberlanjutan Trans Banyumas di tahun 2026 ada kejelasan. Tidak seperti kota lain yang berhenti beroperasi, contohnya Bali dan Yogyakarta. (alw)

Sumber: