Cuaca Ekstrem di Cilacap Berlangsung Hingga 31 Januari

Cuaca Ekstrem di Cilacap Berlangsung Hingga 31 Januari

Sejumlah rumah rusak akibat angin kencang di Patimuan, Selasa 28 januari 2025.-Budi untuk Radarmas-

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Cuaca buruk berupa hujan deras dan angin kencang masih menghantui wilayah Kabupaten Cilacap. Bahkan menimbulkan sejumlah peristiwa bencana alam dalam sepekan ini. 

Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Budi Setyawan mengatakan, angin kencang menyebabkan sejumlah rumah rusak di Kecamatan Patimuan, Selasa 28 Januari 2025.

"Hujan deras mengguyur Desa Sidamukti Patimuan pada Selasa kemarin, sekira pukul 15.00. Hujan ini juga disertai angin kencang yang berdampak sejumlah rumah mengalami kerusakan," kata Budi, Rabu 29 Januari 2025.

Budi menyampaikan, satu rumah mengalami kerusakan berat, sementara tiga rumah lainnya mengalami kerusakan ringan. Bangunan SMAN Patimuan juga terdampak, menyebabkan kerugian hingga jutaan rupiah.

BACA JUGA:Tiga Hari Kedepan Kabupaten Banyumas dan Sekitarnya Masih Hadapi Cuaca Ekstrem

BACA JUGA:Cuaca Ekstrem Landa Banyumas: Pohon Tumbang Terjadi di Beberapa Lokasi

Tidak hanya itu, bencana tanah longsor juga menimpa sejumlah desa, seperti Desa Ciwalen, Desa Panulisan Timur, dan Desa Hanum di Kecamatan Dayeuhluhur.

Ada juga Desa Karangsari, Desa Kutabima di Kecamatan Cimanggu. Desa Karangpucung di Kecamatan Karangpucung pun turut terdampak.

"Berdasarkan informasi BMKG, masih terdapat potensi cuaca ekstrem. Untuk itu, kami menghimbau masyarakat yang berada di wilayah rawan bencana untuk waspada. Kami juga telah menyiagakan personil di setiap wilayah untuk siap 24 jam jika terjadi bencana," kata Budi.

Sementara itu, Kepala Kelompok Teknisi BMKG Meteorologi Tunggul Cilacap, Teguh Wardoyo menyampaikan, cuaca ekstrem masih berlangsung hingga Jumat 31 Januari 2025.

BACA JUGA:Puluhan Bangunan Rusak Akibat Cuaca Ekstrem di Cilacap

BACA JUGA:Hujan Disertai Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Jalan Nasional, Cuaca Ekstrem Diprediksi Hingga Februari 2025

"Adanya sirkulasi siklonik terpantau di wilayah barat Sumatera dan Selatan Pulau Jawa menyebabkan angin Baratan yang menguat dan membentuk daerah pertemuan angin (konvergensi) di wilayah Jawa Tengah," katanya.

Kemudian adanya aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) terpantau aktif saat ini, pada fase 3 yang berkontribusi terhadap peningkatan intensitas curah hujan di wilayah Jawa Tengah, termasuk di wilayah Cilacap dan sekitarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: