Suhu Udara di Kabupaten Cilacap dan Sekitarnya Terasa Lebih Panas dari Hari Biasanya, Ini Penjelasan BMKG

Suhu Udara di Kabupaten Cilacap dan Sekitarnya Terasa Lebih Panas dari Hari Biasanya, Ini Penjelasan BMKG

/Ilustrasi cuaca terik di Kabupaten Cilacap.-RAYKA/RADARMAS-

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Akhir-akhir ini suhu udara di Kabupaten Cilacap, Banyumas dan sekitarnya terasa lebih panas dari hari biasanya. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) stasiun Meteorologi Cilacap punya penjelasannya.

"Beberapa hari terakhir hujan sudah mulai turun dibeberapa wilayah di Cilacap, Banyumas dan sekitarnya. Intensitas ringan hingga sedang terkadang disertai dengan petir. Ini memberi pertanda bahwa wilayah tersebut akan segera mengalami peralihan musim, menuju ke musim penghujan," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo.

Dikatakan Teguh, pada saat peralihan musim suhu udara biasanya mengalami peningkatan. Sebagai contoh di Cilacap beberapa hari yang lalu rata - rata suhu udara maksimum 31˚Celcius saat ini terpantau menjadi 32˚Celcius.

"Suhu udara ini akan terus meningkat di bulan Oktober. Kondisi arah angin juga akan mengalami perubahan, arah angin menjadi sangat variatif, dan yang perlu diwaspadai di musim peralihan adalah potensi terjadinya angin puting beliung bahkan hujan es," katanya.

BACA JUGA:Soal Pembangunan Pasar Kroya Cilacap, BKB : Jangan Lupakan Sejarah dan Dipolitisir

BACA JUGA:Pengangguran Masih Banyak, Pemkab Cilacap Alokasi Anggaran untuk Tangani Pengangguran

Dikatakan, prakiraan awal musim hujan untuk wilayah Cilacap terjadi pada dasarian III September hingga dasarian III Oktober.

Wilayah yang paling cepat memasuki awal musim hujan adalah wilayah pesisir selatan Cilacap yaitu pada dasarian III September.

"Wilayah Cilacap bagian tengah diprakirakan pada  dasarian I Oktober, Cilacap bagian barat pada dasarian II Oktober, dan Cilacap bagian utara pada dasarian III Oktober 2024," jelas Teguh. 

Sementara puncak musim penghujan untuk wilayah selatan dan tengah terjadi pada bulan November 2024, sedangkan wilayah barat dan utara di bulan Januari, Februari 2025.

"Jadi perlu diwaspadai untuk cuaca ekstrim pada saat musim peralihan dan saat puncak musim hujan tersebut," katanya. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: