Kecamatan Kawunganten dan Jeruklegi, Dua Wilayah Terdampak Kekeringan Paling Parah di Kabupaten Cilacap

Kecamatan Kawunganten dan Jeruklegi, Dua Wilayah Terdampak Kekeringan Paling Parah di Kabupaten Cilacap

Kegiatan dropping air bersih di wilayah Kabupaten Cilacap.-RAYKA/RADARMAS-

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Dua wilayah di Kabupaten Cilacap terdampak kekeringan paling parah, yakni Kecamatan Kawunganten dan Jeruklegi.

Untuk itu, distribusi air bersih di Kabupaten Cilacap terus bertambah. Meski demikian, permintaan air bersih pada bulan September 2024 ini mulai berkurang. 

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap Budi Setiawan mengatakan hingga pertengahan September 2024 ini, pihaknya telah mendistribusikan air bersih sebanyak 266 tangki. 

"Kita sudah melakukan dropping ke 33 desa di 13 kecamatan di Kabupaten Cilacap. Karena hujan mulai turun sehingga permintaan air bersih mulai menurun bila dibandingkan pada Agustus 2024," katanya. 

BACA JUGA:Harga Komoditas Cabai di Pasar Tradisional di Kabupaten Cilacap Merangkak Naik

BACA JUGA:Puluhan Pengusaha Kapal di Cilacap Keluhkan Rekomendasi BBM Bersubsidi dan Biaya Administrasi Lelang

Budi mengatakan, untuk wilayah terdampak kekeringan paling parah berada di Kecamatan Kawunganten dan Jeruklegi. Bahkan meski hujan sudah turun namun sumber mata air di wilayah tersebut masih mengering. 

"Untuk masa tanggap darurat untuk bencana kekeringan di Kabupaten Cilacap sampai tanggal 22 November 2024," kata dia.

Budi menambahkan, pihaknya telah mengalokasikan anggaran melalui APBD sebesar Rp 200 juta untuk kegiatan dropping air bersih. Anggaran tersebut dinilai cukup untuk kegiatan dropping air bersih tahun ini. 

"InsyaAllah anggaran untuk kebutuhan air bersih bagi warga Cilacap cukup, selain itu saat ini juga sudah ada beberapa pihak terutama  perusahaan besar yang ada di Cilacap yang membantu dropping air," katanya. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: