Nilai Ekspor Purbalingga Meningkat 91,93 Persen dalam Dua Tahun
Bupati Tiwi saat melihat langsung proses produksi wig di PT Victoria Beauty Industrial, Rabu (11/9/2024).-Amarullah Nurcahyo/Radarmas-
PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Nilai ekspor di Purbalingga terus meningkat. Pada 2020 nilai ekspor Purbalingga mencapai Rp 2.319.238.676.811. Kemudian pada 2021 meningkat 50,47 persen menjadi Rp 3.495.934.505.965.
Kepala Dinperindag Johan Arifin, Rabu 11 September 2024 saat mendampingi kunjungan Bupati di PT Victoria Beauty Industrial Bukateja menjelaskan, komitmen pemerintah daerah dalam mendukung kegiatan ekspor semakin dioptimalkan.
“Pada tahun 2022 nilai ekspor melonjak menjadi Rp 6.708.162.038.213 yaitu hampir meningkat dua kali lipat (91,93 persen),” ujarnya.
Komitmen itu membuahkan penghargaan Primaniyarta Award 2023 yang belum lama ini diterima Bupati Tiwi karena dinilai sukses mendukung ekspor di wilayahnya.
BACA JUGA:Banyak Peluang Ekspor Produk Pertanian Purbalingga
BACA JUGA:Nilai Ekspor Gula Kelapa Organik Purbalingga Mendominasi Capai Rp 6 Triliun
“Di Jawa Tengah, Kabupaten Purbalingga menjadi satu-satunya kabupaten yang memiliki komitmen untuk mendukung ekspor. Meskipun nilai ekspor kita belum sebesar kabupaten tetangga yang lain. Namun komitmen pemda untuk mendukung ekspor tidak pernah setengah-setengah,” paparnya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengungkapkan, Pemkab sudah memberikan fasilitasi dan dukungan kepada perusahaan yang bergerak di bidang ekspor.
“Saya dan jajaran datang ke salah satu PMA ini untuk memberikan semangat dan dukungan kepada perusahaan dan karyawan. Pemerintah, selaku regulator, fasilitator, dan mediator akan terus melakukan langkah-langkah strategis untuk mendorong ekspor,” tutur Tiwi.
Meski demikian, Bupati menyadari dinamika perekonomian global memberikan dampak kepada perekonomian Indonesia termasuk di Purbalingga. Sebagaimana diketahui, di Purbalingga banyak berdiri perusahaan berskala internasional dan bergerak di bidang ekspor.
“Kami ikut prihatin dengan kondisi yang ada saat ini (ekonomi global, red). Saya berharap dalam kondisi ini ekonomi kita bisa cepat stabil. Kegiatan produksi di PMA ini terus berjalan, semakin banyak buyer atau pembeli yang masuk. Sehingga tak hanya melayani pasar USA tapi juga Asia. Tentunya mendongkrak pada kesejahteraan karyawan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: