28 Pekerja Malam Beresiko Di Baturraden Kembali Dicek Kesehatannya

28 Pekerja Malam Beresiko Di Baturraden Kembali Dicek Kesehatannya

Petugas kesehatan dari Puskesmas Baturraden 2 mengambil sampel darah anak kos di wilayah RT 7 RW 2, Desa Karangmangu, Baturraden, Selasa sore (9/7/2024).-DIMAS PRABOWO/RADARMAS-

BATURRADEN, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Dinas Kesahatan Kabupaten Banyumas melalui Puskesmas Banturraden 2 kembali melakukan pengecekan kesehatan bagi pekerja malam beresiko. 

Kali ini tim dari Puskesmas Baturraden 2  menyasar penghuni kos di wilayah RT 07 RW 2, Desa Karangmangu, Baturraden.

Sebanyak 28 anak kos diwilayah tersebut diambil sample darahnya untuk dites VCT (voluntary counseling and testing) di aula setempat, Selasa sore (9/7/2024).

BACA JUGA:Jembatan Lopasir Karanglewas Rusak, Dua Tahun Amblas Tak Kunjung Diperbaiki

Petugas Konselor Puskesmas Baturraden 2, Laela Sufiana menjelaskan, dari 28 anak kos yang diperiksa pada hari Selasa sore itu, semuanya negatif.

"Meski tidak ada yang positif, namun semua penghuni kos kita berikan penyuluhan. Tentang bagaimana pencegahan penyakit menular tersebut. Sehingga mereka bisa memahami resiko yang akan dihadapi, dan akan tertanam kesadaran untuk melakukan pencegahan," jelas Laela.

Selain tes, petugas juga memberikan penyuluhan serta konseling. Laela menambahkan, mereka juga mensosialisasikan pencegahan HIV/AIDS dengan menggunakan Pre-Exsposure Profilaksis (PreP). 

BACA JUGA:Terkait Kelengkapan Seragam Peserta Didik Baru, Dinas P dan K Cilacap : Boleh Membeli dari Luar Sekolah

"Ini merupakan pencegahan HIV/AIDS dengan mengkonsumsi obat secara rutin. Hal ini dibutuhkan sekali bagi orang yang memiliki pekerja dengan resiko penularan tinggi," kata Laela.

Sementara itu, Programer HIV dari Puskesmas Baturaden 2, Sismiati Andriani menyampaikan, rata-rata penghuni kos di Gang Sadar, proaktif untuk pemeriksaan seperti ini. Artinya mereka sadar resiko dan keselamatan yang akan mereka dapat. 

"Karena disini kan termasuk potensi tinggi. Ada beberapa ada yang antusias dan ingin konsultasi lebih lanjut, artinya mereka sadar akan kesehatan. Ada juga yang cerita, bahwa mereka mewajibkan alat kontrasepsi, itu sudah bagus untuk pencegahan," katanya.

BACA JUGA:Nelayan Cilacap Mulai Memasuki Masa Panen

Senada, penghuni kos diwilayah RT 7 RW 2, Bunga (bukan nama aslinya), mengiyakan bahwa dia dan rekan-rekan seprofesinya diwajibkan memakai alat kontrasepsi saat melayani tamu. Selain karena aturan, dia juga sadar akan resiko kesehatan bagi dirinya. 

"Wajib kondom, kalau tamu tidak mau, ya mending saya tolak. Itu aturan, disini pakaian juga tidak sembarangan, harus sopan saat keluar," ungkapnya.(dms)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: