Petani Dieng Antisipasi Embun Es dengan Ganti Tanaman
Petani kentang saat mengecek tanamanya dilahan dekat komplek Candi Arjuna.-PUJUD/RADARMAS-
BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Musim kemarau di dataran tinggi Dieng membawa fenomena embun es yang kerap disebut "bun upas" oleh warga setempat. Meskipun embun es menjadi daya tarik wisata, hal ini juga menimbulkan kekhawatiran bagi petani di Dieng.
Hartanto, seorang petani dari Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, menjelaskan bahwa embun es dapat merusak tanaman kentang.
"Kalau embun esnya tebal, tanaman kentang layu dan mati. Untuk sekarang belum terlalu tebal, jadi beberapa tanaman kentang masih bertahan," ujarnya saat ditemui di komplek Candi Arjuna Dieng, Jumat (21/6/2024).
Menghadapi ancaman ini, sejumlah petani memilih mengganti tanaman mereka dengan yang lebih tahan terhadap embun es. Hartanto, misalnya, beralih menanam wortel.
BACA JUGA:Dieng Beku Lagi, Kain Lap Membeku dan Kaku
BACA JUGA:Suhu di Dieng Turun Sampai Minus 1,3 Derajat Celsius Hingga Menyebabkan Embun Membeku
"Saat musim kemarau mendekat, petani sudah bersiap mengganti tanaman. Saya memilih menanam wortel," katanya.
Menurut Hartanto, wortel dan kol lebih tahan terhadap embun es dibandingkan kentang. Tanaman kentang mudah layu jika ada embun es.
"Pengamatan para petani menunjukkan wortel dan kol lebih mampu menahan bun upas. Sedangkan kentang lebih mudah layu," jelasnya.
Namun, jika sudah terlanjur menanam kentang, petani hanya bisa pasrah. "Disemprot air atau ditutup pun tidak mungkin, jadi petani hanya bisa pasrah," tambahnya.
Supri, petani kentang lainnya, masih bertahan dengan tanaman kentangnya. Sebab, biasanya embun es puncaknya terjadi pada bulan Agustus dan September.
"Sekarang masih menanam kentang. Semoga bertahan karena puncak embun es biasanya Agustus dan September. Juli sering muncul, tapi sekarang Juni sudah ada embun es," ujarnya.
Fenomena embun es yang terjadi berturut-turut ini mengingatkan petani untuk selalu siap menghadapi perubahan cuaca ekstrem dan memilih strategi terbaik melindungi tanaman mereka. (jud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: