Cilacap 2045 : Pilar Ketahanan Pangan Jawa Tengah yang Berkelanjutan

Cilacap 2045 : Pilar Ketahanan Pangan Jawa Tengah yang Berkelanjutan

Kristiani Hutahuruk, S.Tr.IP-Kristi untuk Radarmas-

Penulis: Kristiani Hutauruk

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Kabupaten Cilacap memiliki peran strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan Jawa Tengah senada dengan Visi Kabupaten Cilacap yang tertuang dalam RPJPD Kabupaten Cilacap 2025-2045  yaitu “Cilacap Pendukung Pangan Jawa Tengah yang Berdaya Saing, Maju, Sejahtera, dan Berkelanjutan”.

Kabupaten Dengan luas wilayah 225.360 hektar, sekitar 45 persen merupakan lahan pertanian produktif. Visi Cilacap 2045 sebagai pendukung pangan berkelanjutan di Jawa Tengah menjadi tantangan besar yang memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi gabah Cilacap mencapai 1,2 juta ton per tahun, menjadikannya salah satu daerah penyumbang beras terbesar di Jawa Tengah. Selain itu, sektor perikanan, baik tangkap maupun budidaya, juga menjadi andalan, dengan nilai produksi mencapai Rp3,5 triliun pada 2022.

Namun, tantangan di masa depan tidak bisa diabaikan. Perubahan iklim, alih fungsi lahan, dan terbatasnya infrastruktur pertanian mengancam keberlanjutan sektor ini.

Tantangan Alih Fungsi lahan
Alih fungsi lahan pertanian produktif menjadi kawasan industri dan perumahan menjadi ancaman serius. Hingga 2023, Dinas pertanian Kabupaten Cilacap mencatat sekitar 1.200 hektar lahan pertanian telah beralih fungsi.

Fenomena ini menunjukkan urgensi perlindungan terhadap lahan produktif. Tanpa langkah konkret, visi ketahanan pangan akan tergerus oleh dinamika pembangunan yang kurang terkendali.
Perubahan iklim juga menjadi tantangan besar.

Di kawasan pesisir Cilacap, naiknya permukaan air laut mengancam produktivitas lahan dan kesejahteraan petani. Wilayah ini membutuhkan strategi adaptasi yang berbasis pada inovasi teknologi dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Langkah Strategis untuk Cilacap Berkelanjutan

Untuk mencapai visi 2045, Cilacap harus memprioritaskan kebijakan berbasis data, teknologi, dan partisipasi masyarakat. Ada beberapa langkah strategis yang dapat ditempuh:

Modernisasi Teknologi pertanian
Pemanfaatan teknologi pertanian modern menjadi kebutuhan mendesak. Sistem berbasis Internet of Things (IoT) dapat membantu petani memantau kelembapan tanah, serangan hama, dan cuaca secara real-time.

Selain itu, teknologi drone dapat digunakan untuk irigasi presisi dan pemupukan, sehingga efisiensi produksi meningkat.
Pengembangan Agroindustri
Potensi pangan lokal Cilacap harus dimaksimalkan melalui pengembangan Agroindustri.

Industri pengolahan hasil tani dan perikanan nantinya tidak hanya memberikan nilai tambah, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat, dan memperkuat posisi Cilacap dalam rantai pasok pangan.

Penguatan infrastruktur
infrastruktur pertanian, seperti saluran irigasi dan bendungan, perlu diperbaiki secara serius. Proyek Bendungan Matenggeng yang sedang dalam perencaan pembangunan, jika dimanfaatkan secara optimal, dapat menjadi solusi jangka panjang dalam pengelolaan sumber daya air.

Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Petani dan nelayan sebagai garda depan ketahanan pangan harus mendapatkan perhatian lebih. Mereka adalah ujung tombak ketahanan pangan yang perlu mendapatkan dukungan penuh, baik dari pemerintah maupun sektor swasta. Pelatihan teknologi, akses pembiayaan, dan pembentukan koperasi dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing mereka.

Kolaborasi Adalah Kunci
Visi besar membutuhkan kolaborasi lintas sektor. Pemerintah daerah perlu bekerja sama dengan perguruan tinggi, misalnya Universitas Jenderal Soedirman  Politeknik Negeri Cilacap untuk riset dan inovasi teknologi.

Sektor swasta juga dapat berkontribusi melalui investasi di bidang Agroindustri dan penguatan infrastruktur.
Kesuksesan pembangunan Cilacap tidak hanya ditentukan oleh kebijakan pemerintah, tetapi yang tak kalah penting adalah keterlibatan masyarakat.

Petani, nelayan, akademisi, dan pelaku usaha memiliki peran penting dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Harapan untuk Masa Depan
Visi Cilacap 2045 bukanlah sekadar angan-angan. Dengan komitmen kuat dan pelaksanaan kebijakan yang terarah; pengelolaan sumber daya yang tepat, inovasi teknologi, dan kolaborasi yang erat, Cilacap dapat menjadi lokomotif ketahanan pangan Jawa Tengah.

Ini bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan saat ini, tetapi juga tentang memastikan keberlanjutan bagi generasi mendatang.

Yen ora saiki mulai, kapan maneh? Cilacap kudu terus maju, ora mung dadi kabupaten biasa, nanging dadi "mbahureksa" panganan kanggo Jawa Tengah lan Indonesia.

"Nggarap bareng, maju bareng, urip tentrem lan berkah bareng-bareng!". (*/Ads)

Biodata Penulis:
Nama    : KRISTIANI HUTAURUK, S.Tr.IP
NIP    : 199909152021082001
NIM    : F2A024004
TTL    : ASAHAN, 15-09-1999
AGAMA    : KATOLIK
STATUS    : MAHASISWA MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK UNSOED DAN PNS
USIA    : 25TH

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: