Geliat Komunitas Ecoprint Purbalingga Hilangkan Kesan Mahal, Gagal Pembuatan Sudah Biasa

Geliat Komunitas Ecoprint Purbalingga Hilangkan Kesan Mahal, Gagal Pembuatan Sudah Biasa

PRODUKSI: Proses awal pembuatan Ecoprint di kain, Sabtu 4 Mei 2024 kemarin.-Astutiati untuk Radarmas-

TREN ecoprint telah menggeliat usai pandemi Covid 19 di Purbalingga dan popularitas busana ecoprint terus merangkak naik. Namun masih ada persoalan dalam pemasaran hingga akhirnya beralih ke jualan online.

AMARULLAH NURCAHYO,PURBALINGGA

Siang itu, sekelompok perempuan sedang menggelar kain putih. Diantara mereka terlihat ada daun, bunga dan bahan yang akan ditaruh di kain untuk pola dan corak alami di kain.

Siapa menyangka bahwa proses pembuatan ecoprint memerlukan ketekunan dan kesabaran ekstra. Karena saat daun atau bunga ditaruh di atas kain, lalu diproses penekanan maupun steam (dikukus), bisa gagal.

Astutiati, salah satu perajin Ecoprint mengungkapkan, kegagalan dalam proses pembuatan, tidak membuat dia patah semangat. Justru menjadi pemacu dan evaluasi untuk mencoba lagi.

BACA JUGA:13 Tahun Berkarya, Angkat Cerita Sosial ke dalam Karya Sastra

BACA JUGA:Daripada Mudik, Mahasiswa Ini Manfaatkan Waktu Libur

"Dalam seni seperti Ecoprint ini justru tidak ada istilah gagal. Kami anggap gagal itu sebagai salah tidak sesuai pola keinginan saja," ungkap perempuan cantik yang di sapa Asti ini.

Ia mengakui, untuk satu lembar kain ini proses pembuatannya bisa memakan waktu berhari-hari. Paling cepat 15 hari dan masih proses finishing.

"Antara satu perajin dengan lainnya pun hasilnya beragam, meski dari bahan dan motif yang sama. Itulah yang kadang membuat produk kain dan pakaian Ecoprint terkesan mahal," tambahnya.

Ia dan rekan lainnya mengungkapkan, karena prosesnya yang panjang, ecoprint sangat berbeda dengan batik. Dalam prosesnya, kain polos lebih dahulu melalui perendaman menggunakan air campuran tawas.

BACA JUGA:Kuat Waluyo (55) Senang Gamelan Sejak Kecil

BACA JUGA:Sumarsih, Perempuan Pedagang Inspiratif Pasar Rakyat Tahun 2023 Tingkat Nasional Asal Sumpiuh

Kemudian, tahapan berikutnya adalah penataan bahan alam pada satu sisi kain. Kemudian, sisi sebelah yang lain dijadikan penutup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: