Balita di Patimuan Alami Gejala Sesak Nafas Setelah Diberi Obat Cacing, Ini Penjelasan Dinas Kesehatan

Balita di Patimuan Alami Gejala Sesak Nafas Setelah Diberi Obat Cacing, Ini Penjelasan Dinas Kesehatan

Balita dengan inisial QNA (4) saat menjalani pemeriksaan intensif di rumah sakit, Kamis (21/3/2024).-Heri Susanto Untuk Radarmas-

CILACAP, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Seorang balita asal Kecamatan Patimuan dengan inisial QNA (4), dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami gejala sesak nafas serta denyut jantung cepat. QNA dibawa ke rumah sakit setelah diberikan obat cacing dari Posyandu di kecamatan setempat.

Diketahui, obat cacing jenis Albendazole tablet 400 mg diberikan oleh ibu korban pada Rabu (20/3/2024) sekitar pukul 21.00, setelah itu korban mengalami gejala seperti sesak nafas.

"Keluarga sempat memanggil dukun bayi untuk memijat, tapi tidak ada perubahan hingga korban dibawa ke sebuah klinik. Lalu dirujuk ke RS Aghisna Medika pada Kamis (21/3/2024)," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB, Pramesti Griana Dewi, Minggu (24/3/2024).

Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, korban ternyata menderita penyakit asma dengan diagnosis Asma Bronchiale. Jadi bukan karena pemberian obat cacing atau kesalahan dalam pemberian dosis.

BACA JUGA:Lagi, 12 Remaja di Cilacap Hendak Perang Sarung Diciduk Polisi

BACA JUGA:Sempat Kabur dari Lapas, Napi Nusakambangan Berhasil Ditangkap

"Dokter spesialis anak memberikan penjelasan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratorium dan Foto Rontgen Thorax, ternyata korban menderita asma," lanjut Pramesti.

Ia menegaskan, pemberian obat cacing kepada balita sudah melalui SOP POPM atau aturan yang berlaku. Untuk anak usia antara 12 – 24 bulan sebanyak 200 mg, sedangkan untuk anak usia 2 - 12 tahun sebanyak 400 mg.

"Pemberian pengobatan cacing memiliki keamanan yang cukup, namun tetap memerlukan mekanisme rujukan apabila diperlukan. Untuk itu menggunakan mekanisme rujukan yang telah ada di Puskesmas," tutur Pramesti.

Saat ini kondisi ballita tersebut sudah membaik, dan sudah diperbolehkan pulang. "Sudah dapat perawatan sama terapi penyakit asmanya," katanya. (jul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: