Regenerasi Petani Lewat "Muda Tani", Anak Muda Didorong Masuk Pertanian
LAUNCHING: Peluncuran Program Muda Tani di Banyumas menjadi langkah nyata mendorong regenerasi petani. -DINPERTAN KP UNTUK RADARMAS-
BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan KP) Kabupaten Banyumas terus mengakselerasi Program Muda Tani sebagai upaya strategis menjawab persoalan krusial regenerasi petani.
Program ini dipandang vital di tengah dominasi petani usia lanjut dan menjadi bagian penting dari agenda pembangunan daerah “Trilas” Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono.
Melalui program ini, pemerintah daerah berupaya mengembalikan daya tarik sektor pertanian agar lebih diminati dan mampu memberikan keuntungan bagi generasi muda.
Fungsional Perencanaan Dinpertan KP Banyumas, Nine Rusminingrum S.P, mengungkapkan kondisi petani di Banyumas saat ini didominasi oleh kelompok usia lanjut. Hampir 90 persen petani di wilayah tersebut berusia di atas 50 tahun.
BACA JUGA:Penyuluh Pertanian Purbalingga Akan Ditarik ke Kementan
Kondisi serupa juga terjadi secara nasional, di mana hanya sekitar 3 persen petani yang berusia di bawah 35 tahun. Fakta tersebut menimbulkan kekhawatiran serius terhadap keberlanjutan sektor pertanian dan ketahanan pangan di masa mendatang.
Menurut Nine, rendahnya minat generasi muda terhadap pertanian tidak terlepas dari stigma yang selama ini melekat. Anak muda cenderung memandang pertanian sebagai pekerjaan yang berat, kuno, serta kurang menjanjikan dari sisi ekonomi. Tantangan persepsi inilah yang coba diubah melalui Program Muda Tani dengan menghadirkan pendekatan baru yang lebih modern dan relevan dengan perkembangan zaman.
Menjawab urgensi tersebut, Program Muda Tani dirancang sebagai solusi kolaboratif yang melibatkan pemerintah daerah dan generasi muda. Hingga saat ini, program tersebut telah berhasil menjaring sebanyak 60 anak muda yang bergabung sebagai anggota Muda Tani. Para peserta berasal dari berbagai latar belakang dan memiliki minat untuk mengembangkan usaha di sektor pertanian dengan pendekatan yang lebih inovatif.
Dalam pelaksanaannya, peserta Program Muda Tani tidak hanya dibekali pelatihan dasar. Mereka juga mendapatkan pendampingan yang bersifat komprehensif dan berkelanjutan. Pendampingan tersebut meliputi pelatihan dan praktik langsung, mulai dari pengenalan dasar budidaya hingga pengaplikasian teknologi pertanian modern. Selain itu, para peserta juga terlibat dalam proyek inkubasi sebagai sarana pembelajaran nyata di lapangan.
BACA JUGA:Purbalingga Kebanjiran Bantuan Alsintan Baru, Modernisasi Pertanian Digenjot
Saat ini, proyek inkubasi yang sedang dijalankan oleh peserta Muda Tani adalah budidaya tanaman cabai. Proyek tersebut menjadi media praktik langsung bagi peserta untuk memahami proses produksi pertanian secara utuh, mulai dari perencanaan, penanaman, perawatan, hingga potensi pemasaran hasil panen. Melalui praktik ini, peserta diharapkan mampu melihat pertanian sebagai peluang usaha yang menjanjikan.
Nine menekankan Program Muda Tani tidak sekadar pelatihan teknis, melainkan ruang inovasi yang mengintegrasikan teknologi tepat guna, kearifan lokal, serta praktik pertanian berkelanjutan. Pendekatan tersebut dinilai penting agar sektor pertanian mampu beradaptasi dengan tantangan perubahan iklim serta dinamika sosial dan ekonomi yang terus berkembang.
Dengan pendekatan modern yang diterapkan, Dinpertan KP Banyumas berharap Program Muda Tani dapat memberikan dampak jangka panjang. Program ini diharapkan mampu menciptakan peluang ekonomi baru berbasis pertanian modern, menggerakkan perekonomian desa, serta memperkuat sinergi antara pemuda dan pemerintah daerah dalam membangun sektor pertanian yang terarah dan berkelanjutan.
Keberhasilan regenerasi petani melalui semangat Muda Tani dinilai menjadi kunci penting bagi terwujudnya ketahanan pangan, tidak hanya di tingkat daerah tetapi juga nasional, di tengah tantangan perubahan zaman dan berkurangnya minat generasi muda terhadap sektor pertanian. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

