Banner v.2

Stok Beras Aman Hingga Akhir Tahun, Pemkab Klaim Produksi Suprlus 16.761 Ton

Stok Beras Aman Hingga Akhir Tahun, Pemkab Klaim Produksi Suprlus 16.761 Ton

Panen raya padi di Desa Gambarsari, Kecamatan Kemangkon.-Dok Radarmas-

PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga memastikan stok beras di Kabupaten Purbalingga aman, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir Desember 2025. Bahkan, Pemkab Purbalingga mengklaim telah surplus sebanyak 16.761 ribu ton.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Purbalingga Prayitno kepada Radarmas, Senin, 22 Desember 2025.

"Target swasembada beras purbalingga tahun ini (2025, red) tercapai. Bahkan, kami prediski akan terjadi surplus beras di akhir tahun ini," kata mantan jurnalis ini.

Dia menjelaskan, produksi beras netto di Kabupaten Purbalingga mencapai 85.984 ton, pada tahun ini. Sedangkan, kebutuhan beras masyarakat selama setahun ini, mencapai 69.223 ton.

BACA JUGA:Kendalikan Harga Pangan, Pemkab Purbalingga Salurkan Bantuan 2.249 Ton Beras dan 449.868 Liter Minyak Goreng

"Sehingga, diprediksi terjadi surplus produksi beras di Kabupaten Purbalingga, sbesar 16.761 ton," jelas pria beranak dua ini.

Diungkapkan, perhitungan tersebut didapatkan, dengan rincian konsumsi beras masyarakat per kapita di Kabupaten Purbalingga adalah 68,2 kilogram per orang per tahun. sedangkan, jumlah penduduk di Kabupaten Purbalingga mencapai 1.015.000 orang. 

Dia juga mengungkapkan, setiap tahun di Kabupaten Purbalingga, selalu terjadi surplus produksi beras. Sehingga, masyarakat tidak perlu khawatir akan terjadi kelangkaan pasokan beras di lapangan.

"Stok beras di Kabupaten Purbalingga dipastikan aman hingga akhir tahun ini," tegas mantan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purbalingga ini. 

BACA JUGA:Cek Harga di Purbalingga, Satgas Pangan Bareskrim Polri Temukan beras Dijual Di Atas HET

Salah satu faktor pendukung tercapainya surplus produksi beras di Kabupaten Purbalingga tersebut, adalah efektifnya pengendalian organisme pengganggu tanaman pangan atau hama yang dilakukan.

"Tahun 2025 (pada bulan Januari hingga November), telah dilakukan Gerakan Pengendalian OPT sebanyak 209 kali dengan luas hamparan pengendalian sebanyak 588,5 hektar," ungkapnya. 

Diketahui, Pemerintah membantu bahan pengendaliannya dengan dilakukan secara Gotong Royong antara petugas dan Petani. "Selain itu, sepanjang tahun hujan terus turun, sehingga tidak ada lahan saeah yang menganggur karena kekeringan," imbuhnya. (tya)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: