Banner v.2

Masalah di Konser DAY6 Jadi Sorotan, Netizen Pertanyakan Kualitas Manajemen Mecimapro

Masalah di Konser DAY6 Jadi Sorotan, Netizen Pertanyakan Kualitas Manajemen Mecimapro

Mecimapro, promotor konser yang problematik--

RADARBANYUMAS.CO.ID - Gelombang antusiasme penggemar K-Pop di Indonesia kerap memuncak saat promotor mengumumkan kedatangan idola mereka. Namun, konser DAY6 yang baru-baru ini digelar justru memunculkan rasa kecewa mendalam dan memicu kontroversi luas di kalangan fans.

Di balik sorotan lampu panggung dan sorak sorai penonton, kekacauan tersembunyi muncul ke permukaan, menyeret nama Mecima sebagai promotor yang bertanggung jawab. Promotor ini kini dihujani kritik karena dianggap gagal menjalankan tugasnya secara profesional.

Meskipun para penggemar telah menerima tiket dan nomor kursi, serangkaian masalah seperti keterlambatan pengiriman data hingga perubahan mendadak pada lokasi konser menimbulkan kebingungan besar. Kekecewaan pun membuncah karena banyak penggemar merasa dirugikan secara emosional dan finansial.

Fransiska Melani, pendiri Mecima, menjadi figur sentral yang banyak disorot dalam peristiwa ini. Sebagai sosok yang telah lama berkecimpung di industri hiburan Korea di Indonesia, ia dituntut bertanggung jawab atas kekacauan yang terjadi.

BACA JUGA:Konser J-Hope BTS Benar-Benar Menggetarkan Indonesia, Sederet Artis Nonton HOPE ON THE STAGE

BACA JUGA:JYP Minta Maaf Atas Kericuhan Konser Day6 Jakarta, Fans: Di Mana Tanggung Jawab Mecimapro?

Mecima berdiri sejak 2015 di bawah bendera PT. Melania Citra Permata, dan selama hampir satu dekade dikenal sebagai promotor utama konser dan fan meeting artis-artis Korea Selatan. Mereka pernah menangani konser besar seperti Super Junior, EXO, BTS, hingga IU, membangun reputasi kuat di kalangan penggemar K-Pop Indonesia.

Rentetan Masalah Serius dari Tahun ke Tahun

Nama Mecima sebelumnya identik dengan profesionalisme dan pengalaman panjang. Namun, serangkaian kontroversi menunjukkan bahwa reputasi itu mulai tergerus oleh kesalahan berulang.

Keluhan terhadap Mecima sebenarnya sudah muncul sejak lama, mulai dari pengelolaan antrean yang buruk, komunikasi minim, hingga sistem penjualan tiket yang tidak transparan. Dalam banyak kasus, penggemar merasa tidak mendapatkan pengalaman menonton yang nyaman dan aman.

Salah satu konser yang memantik amarah penggemar adalah konser BIGBANG pada 2015, di mana antrian kacau, fans tanpa tiket bisa masuk, dan bahkan ada laporan penonton pingsan yang tak tertangani dengan baik. Pengalaman ini membuat fans menyebut konser tersebut sebagai bencana.

BACA JUGA:J-Hope BTS Siap Getarkan Indonesia dengan Konser Spektakulernya Pada 3 dan 4 Mei 2025

BACA JUGA:Dari Antri Jadi Klik, Internet Bawa Revolusi Pembelian Tiket Konser Jakarta Fair

Masalah lain muncul pada konser EXO tahun 2016, di mana beberapa penggemar melaporkan tindakan body checking berlebihan oleh petugas keamanan. Empat anak perempuan bahkan berani melapor ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: