Banner v.2
Banner v.1

Pertamina Umumkan Penurunan Harga BBM

Pertamina Umumkan Penurunan Harga BBM

Pertamina--

Perlu diketahui bahwa harga BBM tidak seragam di seluruh wilayah Indonesia. Di wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, harga masih dalam batas wajar dan tidak terlalu jauh berbeda satu sama lain.

Namun ketika masuk ke wilayah Kalimantan, harga Pertamax bisa mencapai Rp 12.800 per liter. Sementara itu, Pertamax Turbo di Kalimantan dibanderol seharga Rp 13.800 per liter, sedikit lebih mahal dibandingkan di Jawa. Hal ini bisa dimaklumi karena biaya distribusi ke wilayah timur Indonesia cenderung lebih tinggi.

Hal serupa terjadi di Sulawesi, di mana harga Pertamax dan Pertamax Turbo juga berada di kisaran Rp 12.800 hingga Rp 13.800 per liter. Sedangkan di wilayah Papua dan Maluku, selain harga lebih tinggi, beberapa jenis BBM bahkan tidak tersedia. Kondisi geografis dan keterbatasan infrastruktur menjadi alasan utama mengapa distribusi BBM ke wilayah-wilayah tersebut lebih kompleks dan mahal.

BACA JUGA:Kilang Pertamina Cilacap Raih Penghargaan TJSLP 2024 dari Pemkab, Bukti Nyata Kontribusi bagi Masyarakat

BACA JUGA:Kilang Pertamina Cilacap Gelar Kompetisi Basket Pelajar Terbesar, Ajang Pembibitan Atlet Andal

Di tengah dinamika harga BBM nasional, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk menurunkan tarif Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB).

Mulai bulan Mei 2025, tarif PBBKB untuk kendaraan pribadi diturunkan dari 10% menjadi 5%. Sementara untuk kendaraan umum, tarifnya bahkan lebih rendah lagi, yakni hanya 2%. Kebijakan ini diumumkan langsung oleh Gubernur Jakarta, Pramono Anung Wibowo, dan disambut positif oleh masyarakat ibu kota.

Tujuan utama dari penurunan tarif pajak ini adalah memberikan keringanan kepada masyarakat, terutama dalam menghadapi tekanan ekonomi yang belum sepenuhnya pulih pasca-pandemi dan inflasi global.

Dengan pengurangan pajak ini, harga BBM di Jakarta diperkirakan akan ikut turun secara langsung. Meskipun besarannya belum diumumkan secara resmi, namun banyak pihak memprediksi bahwa Pertalite bisa turun menjadi sekitar Rp 9.500 per liter.

BACA JUGA:HUT ke-67 Pertamina & ke-7 KPI, 500 Atlet Siap Meriahkan Balap Sepeda Criterium Nasional di Cilacap

BACA JUGA:Pertamina Pastikan Ketersediaan BBM dan LPG di Kabupaten Banyumas Aman Saat Nataru 2024/2025

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, menyatakan bahwa pihaknya menyambut baik kebijakan Pemprov DKI Jakarta tersebut. Ia mengatakan bahwa perhitungan harga BBM terbaru di Jakarta akan segera disesuaikan berdasarkan tarif pajak yang baru.

Namun, penyesuaian ini masih menunggu keputusan final dari pemerintah pusat dan lembaga terkait, mengingat harga BBM juga dipengaruhi oleh banyak faktor lain seperti harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar.

Bagi warga Jakarta, penurunan ini tentu menjadi angin segar, terutama bagi mereka yang setiap hari mengandalkan kendaraan pribadi. Tidak hanya itu, pengemudi ojek online, sopir taksi, dan pelaku UMKM yang bergantung pada transportasi juga akan sangat terbantu.

Penghematan biaya bahan bakar bisa dialihkan untuk kebutuhan lain yang lebih mendesak. Ini menunjukkan bahwa kebijakan fiskal di sektor energi memiliki dampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: